MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Sebuah langkah nyata gotong royong ditunjukkan hari ini. Lebih dari 3.000 mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) dilepas secara resmi untuk mengabdi di wilayah terdampak bencana melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode Januari-Juni 2026. Pelepasan yang penuh semangat ini dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), didampingi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Acara di Auditorium UNP ini bukan sekadar seremoni formal, melainkan titik tolak pengabdian mahasiswa di tengah masyarakat yang sedang berjuang pulih. Cak Imin dalam sambutannya menegaskan, KKN kali ini memiliki makna strategis yang luar biasa karena berfokus pada daerah terdampak bencana.
“KKN adalah ruang di mana teori kampus diuji dengan realita di lapangan. Ini bukan hanya kewajiban akademik, tapi bagian dari proses pemberdayaan bersama masyarakat, terutama untuk mengentaskan kemiskinan dan memulihkan kondisi pascabencana,” tegasnya. Ia juga menyerukan pentingnya kolaborasi dan solidaritas sosial, sesuai arahan Presiden untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi di Sumbar, Aceh, dan Sumut.
Dukungan penuh juga disampaikan Gubernur Mahyeldi. Ia mengapresiasi peran aktif mahasiswa UNP yang akan berada di garda terdepan membantu pemulihan. Kehadiran mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu diharapkan mampu memberikan kontribusi konkret.
“Mereka akan turun langsung membantu masyarakat, mulai dari pembersihan lingkungan, pekerjaan teknis, pendampingan trauma healing, hingga dukungan kesehatan. Ini adalah bentuk nyata kepedulian dan pengabdian generasi muda,” ujar Mahyeldi. Ia meyakini, kolaborasi antara pemerintah daerah, kampus, dan masyarakat adalah kunci utama untuk membangun ketahanan sosial pascabencana.
Rektor UNP, Krismadinata, menegaskan komitmen kampusnya untuk terlibat penuh dalam rekonstruksi daerah terdampak. Mahasiswa yang diterjunkan dipastikan tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga membawa solusi berdasarkan kompetensi keilmuan masing-masing untuk membantu masyarakat bangkit kembali.
Dengan semangat gotong royong yang dibawa para mahasiswa, diharapkan kehadiran mereka dapat menjadi energi baru bagi percepatan pemulihan dan memberikan pengalaman hidup yang tak ternilai bagi calon-calon pemimpin masa depan.






