MINANGKABAUNEWS.com, PASAMAN — Upaya pencarian terhadap empat korban tanah longsor di Tinggam, Nagari Sinuruik, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, memasuki fase genting dengan dikerahkannya alat berat ekskavator. Operasi penyelamatan yang dikomandoi Basarnas ini telah berlangsung sejak Rabu pagi, namun hingga sore hari, belum membuahkan hasil.
Bencana yang terjadi pada Jumat dini hari (28/11) itu telah merenggut satu nyawa, Yelma Yunita (41), yang berhasil ditemukan dan dimakamkan pada Senin (1/12). Empat warga lainnya, yaitu Raffael Gusti (7), Diam Fernanda (24), Amrizal (38), dan Nurhayati (35), masih hilang dan diduga tertimbun material longsor.
Wakil Bupati Pasaman Barat, M. Ihpan, menyatakan pencarian terus dilakukan dengan intensif. Dua unit ekskavator telah diterjunkan, meski medan yang berat membuat perjalanan alat berat harus memutar melalui Lubuk Sikaping karena akses jalan langsung dari Rimbo Kejahatan Kajai dan Pasanggiang Talu belum bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Kami berdoa agar korban cepat ditemukan oleh tim gabungan,” ujar Ihpan, sembari memohon kepercayaan masyarakat kepada profesionalisme tim penyelamat yang terdiri dari Basarnas, Polri, TNI, PMI, dan relawan warga.
Selain mencari korban, alat berat juga berjibaku membuka saluran air di lokasi longsor yang tergenang, yang selama ini sedikit menghambat proses pencarian. Satu unit ekskavator tambahan yang akan segera tuju lokasi juga direncanakan akan membuka akses menuju Bateh Samuik guna mempermudah distribusi logistik bagi warga terdampak.
Mulyadi, koordinator lapangan dari Dinas PUPR Pasaman Barat, menegaskan kesiapan timnya untuk bekerja hingga malam hari jika cuaca mengizinkan. Semua upaya dikerahkan dalam perlombaan melawan waktu untuk menemukan keempat korban yang masih hilang.






