MINANGKABAUNEWS.com, AGAM – Sebanyak 579 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat telah menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tiga nagari di Kabupaten Agam, yakni Nagari Koto Tangah, Nagari Kamang Hilia, dan Nagari Panampuang. Setelah menjalani pengabdian selama 15 hari, sejak Senin (10/2), mereka dijemput oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) UM Sumatera Barat pada Senin (24/2).
Ketua Badan Pelaksana (BP) KKN UM Sumatera Barat, Edi Novra, yang turut menjemput mahasiswa di Nagari Koto Tangah, menegaskan bahwa KKN merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya memberikan kontribusi nyata, tetapi juga meninggalkan dampak positif bagi warga setempat. Salah satu hasil dari kegiatan ini adalah diresmikannya Desa Wisata Bukit Kawin di Jorong Gantiang pada Senin (10/2) oleh Dinas Pariwisata Sumatera Barat.
Wali Nagari Koto Tangah, Amrizal Gunawan Dt. Maruhun Basa, menyampaikan harapannya agar Desa Wisata Bukit Kawin terus berkembang, tidak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai pusat kuliner khas daerah. Ia menekankan bahwa makanan tradisional seperti Galu-galu, Pangek Itik, Kurabo Baluik, dan Ayam Patah Lado dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Teknik UM Sumatera Barat, Dr. Eng. Ir. Dedi Kurniawan, M.T., yang menjemput mahasiswa di Nagari Kamang Hilia, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh masyarakat kepada mahasiswa KKN yang tersebar di 17 jorong di nagari tersebut.
Wali Nagari Kamang Hilia, Eryanson, berharap pengalaman yang diperoleh mahasiswa selama KKN dapat menambah wawasan mereka tentang kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat. “Kehadiran kalian bukan hanya membawa manfaat bagi masyarakat, tetapi juga mempererat hubungan antara kampus dan warga Nagari. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk masa depan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wali Nagari Panampuang, Etriwarmon. Ia mengapresiasi dedikasi mahasiswa dalam menjalankan berbagai program, mulai dari edukasi kesehatan, pemberdayaan ekonomi, hingga pengembangan potensi wisata. Menurutnya, pengabdian yang dilakukan mahasiswa membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
Salah satu peserta KKN, Muhammad Fajar, berbagi pengalamannya selama mengikuti program ini. Ia mengungkapkan bahwa KKN tidak hanya memberikan wawasan akademik, tetapi juga membentuk karakter sosial dan kepedulian terhadap masyarakat. Salah satu kesan yang paling membekas baginya adalah keindahan alam dan potensi Nagari Kamang Hilia yang kaya akan hasil pertanian dan industri kerupuk.
Fajar juga menyoroti potensi pengembangan buah naga dan durian dari segi pemasaran dan produksi. Menurutnya, dengan inovasi yang tepat, hasil pertanian setempat dapat memiliki nilai tambah yang lebih besar. Selain itu, ia menekankan pentingnya penguatan di bidang pendidikan, industri, dan teknologi untuk kemajuan nagari.
“Kamang Hilia bukan sekadar lokasi KKN, tetapi telah menjadi rumah kedua bagi kami. Sambutan masyarakat sangat luar biasa. Kami belajar banyak dari mereka, bukan hanya berbagi ilmu, tetapi juga menimba pengalaman berharga. Terima kasih atas kehangatan dan kebersamaan selama kami di sini. Kami juga mohon maaf jika ada kesalahan,” tutupnya. (Tia)