Nama : Hellen Berlian Putri
Nim : 2110742039
Matkul : Menulis Bahasa Minangkabau
Hidup bersosialisasi dalam kehidupan manusia itu perlu karna manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah SWT. Didalam kehidupan social kita tentu pasti pernah bertamu, apakah itu bertamu kerumah kerabat, kawan, dan orang penting lainnya.
Dalam bertamu ada hal-hal yang perlu kita perhatikan, agar kita tidak sampai dicap oleh orang sebagai manusia yang tidak bermoral, didalam al-quran pun sudah dicantumkan bagaimana tatacara dan tatakrama dalam bertamu.
Allah SWT berfirman:9 QS. An-Nur[24] 27-29).
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَا ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa tadkhuluu buyuutan ghoiro buyuutikum hattaa tasta`nisuu wa tusallimuu ‘alaaa ahlihaa, zaalikum khoirul lakum la’allakum tazakkaruun
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”(QS. An-Nur [24]: Ayat 27)
فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فِيْهَاۤ اَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوْهَا حَتّٰى يُؤْذَنَ لَـكُمْ ۚ وَاِنْ قِيْلَ لَـكُمُ ارْجِعُوْا فَارْجِعُوْا ۚ هُوَ اَزْكٰى لَـكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ
fa il lam tajiduu fiihaaa ahadan fa laa tadkhuluuhaa hattaa yu`zana lakum wa ing qiila lakumurji’uu farji’uu huwa azkaa lakum, wallohu bimaa ta’maluuna ‘aliim
Artinya :
“Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, Kembalilah! Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. An-Nur 24: Ayat 28)
لَـيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ مَسْكُوْنَةٍ فِيْهَا مَتَاعٌ لَّـكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا تَكْتُمُوْنَ
laisa ‘alaikum junaahun an tadkhuluu buyuutan ghoiro maskuunatin fiihaa mataa’ul lakum, wallohu ya’lamu maa tubduuna wa maa taktumuun
Artinya :
“Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya ada kepentingan kamu; Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.”(QS. An-Nur 24: Ayat 29)
Islam adalah agama yang indah, sampai bertamu pun juga diperhatikan,seperti yang tercantum dalam Al-quran surah An-Nur yang tersebut diatas. Hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam bertamu ada beberapa hal yaitu :
1. Memiliki tujuan yang baik
Dalam bertamu hal yang harus kita perhatikan yaitu kita harus berniat yang baik, seperti menyambung silahturahmi, menjenguk orang yang sakit, dan lain sebagainya.
2. Meminta izin dan berkunjung diwaktu yang tepat.
Hal ini juga perlu diperhatikan seperti sabda nabi berikut yang artinya;
Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiyaallahu anhu berkata;
Rasulullah bersabda, meminta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu
(Masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!{Hadist riwayat Bukhari dan Muslim}
Dan didalam bertamu kita juga dianjurkan untuk bertamu diwaktu yang tepat, serta menghindari waktu aurat dalam islam yaitu ada tiga waktu, sehabis zuhur, sesudah isya, dan sebelum subuh.
3. Bersalaman ataupun berucap salam.
Bersalaman ataupun berjabat tangan merupakan suatu hal yang cukup penting untu menghormati lawan bicara
Juga mengucapkan Assalammu alaikum sangat-sangat dianjurkan dalam agama islam, sehingga nabi SAW. Bersabda “sesungguhnya orang yang paling utama disisi Allah SWT. Adalah mereka yang memulai salam (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Juga tercantum dalam al-quran;
“…Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah) hendaklah kamu member salam kepada penghuninya, yang artinya juga memberi salam kepada dirimu sendiri…”(QS An-Nur [24]: 61)
Pada umumnya tata karma dalam bertamu adalah membunyikan bel atau mengetuk pintu rumah, berbeda dengan tata karma bertamu dirumah gadang, tamu sudah memberikan tanda kedatangannya saat memasuki halaman rumah gadang. Tanda yang diberikan oleh tamu wanita dan laki laki berbeda, tamu wanita memanggil atau menyerukan nama sesaorang yang akan ia temui . Sedangkan tamu laki laki dengan cara batuk batuk kecil (berdeham).
Perlu diketahui, yang berada atau tinggal di rumah gadang adalah kaum wanita, anak-anak, dan urang sumando (suami dari wanita yang ada di rumah gadang). Pada pagi sampai sore hari, urang sumando pergi bekerja, yang diam di rumah hanya wanita.
Tuan rumah akan menjawab panggilan tamu wanita dari jendela rumah gadang dan jika seseorang yang akan ditemui ada, maka tamu wanita yang dekat dengan keluarga rumah gadang akan dibolehkan naik ke rumah gadang. Jika seseorang yang ingin ditemui tidak berada di dalam rumah, ia akan menitip pesan atau tidak naik ke rumah gadang setelah itu pergi.
Jika yang datang tamu laki-laki atau tamu wanita (bukan seseorang yang dekat dengan tuan rumah), maka tuan rumah segera merapikan rumah (lantai disapu, rumah dirapikan, dan tikar dibentangkan untuk alas duduk).
Tamu harus menunggu respon dari tuan rumah, tidak boleh langsung naik ke rumah gadang. Jika setelah memberi tanda beberapa kali tidak ada respon, maka tamu harus segera pergi. Biasanya, tamu akan mengetahui ada seseorang di rumah atau tidak dari jendela yang terbuka, karena pintu rumah hanya dibuka pada saat tamu keluar/masuk rumah.
Tamu sebelum menaiki rumah gadang harus membersihkan kaki dahulu. Di bawah tangga rumah gadang biasanya disediakan tempat air, gayung, dan tatakan dari batu datar tempat berpijak, ketika kaki dibersihkan. Tempat air disebut cibuik mariau. Tatakan batu datar tempat berpijak disebut batu talapakan. Gayung untuk mengambil air, disebut tariang bapanto.
Oleh karna itu kita harus menjaga sopan santun kita dimanapun kita berada, kita harus menanamkan pada diri kita adab bertamu maupun adab adab yang lainnya, dan kita juga harus mengajarkan hal tersebut kepada generasi selanjutnya agar adab dan sopan santun tersebut tidak hilang.
Marilah kita menjaga adab kita saat bertamu atau dimanapun kita berada, karna jika kita sopan orang pun akan segan, dan perilaku kita terhadap orang lain adalah cerminan diri kita.




