MINANGKABAUNEWS, AGAM — Kabupaten Agam termasuk dalam 7 Kabupaten/kota yang mengalami kenaikan angka prevalansi stunting di Sumatra Barat (Sumbar).
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kabupaten Agam mengalami kenaikan sebesar 5,5% dari awalnya 19,1% menjadi 24,6%.
Menyikapi hal itu, Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Agam, Irwan Fikri akan melakukan rapat koordinasi di daerah untuk mencari solusi persoalan tersebut.
“Selesai forum ini, kita akan gelar rapat koordinasi didaerah untuk mencari solusinya,” ujarnya saat menghadiri Forum Koordinasi Stunting tingkat Provinsi Sumatra Barat di Aula Hotel Pangeran Beach, Padang, Selasa, (11/4/2023).
Dari beberapa sumber dapat disimpulkan, katanya, cara terbaik untuk menangani stunting yaitu dengan melakukan pencegahan.
“Salah satu strategi yang akan dilakukan untuk menurunkan stunting yaitu dengan memberikan vitamin berupa zat besi kepada anak-anak,” katanya.
Selain vitamin sambungnya, Pemkab Agam juga memaksimalkan sinergitas dengan para ulama agar para pengantin muda bisa mendapatkan pembekalan sehingga rohani dan jiwanya dapat siap untuk berumah tangga.
“Kita juga akan memperkuat para kader posyandu baik dari alat maupun prasana ilmu pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada pasangan yang akan dan sudah menikah sehingga dapat melahirkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting,” tuturnya.
Ia berharap kedepannya Kabupaten Agam akan menjadi daerah penghasil sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Untuk itu, stunting di Kabuaten Agam harus dihapuskan.
“Kita berharap stunting bisa dihapuskan, sehingga agam dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi,” katanya.
Selain itu, kepada seluruh OPD dan stackholder terkait diimbau agar dapat bersinergi untuk saling membantu dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Agam.
