Pessel, Minangkabaunews — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Dr. H. Alirman Sori, SH, MHum, MM mengajak masyarakat untuk memperkuat pemahaman agama agar tidak terjebak dalam radikalisme dan terpolarisasi dengan kepentingan politik SARA.
Hal itu dikatakanya saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama kelompok sadar wisata pantai carocok Painan Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, (26/7).
“Karena hal ini akan menggerus nilai – nilai kebangsaan dan cita – cita luhur yang termaktup dalam Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Also.
Alirman Sori melanjutkan bahwa tantangan bangsa kedepannya jauh lebih berat terutama menghadapi serangan pengaruh global yang saat ini berlahan lahan telah merobah karakter generasi muda kita yang cenderung terbuka, dan menginginkan kebebasan tanpa nilai nilai (Liberalisme)
Kemudian, mantan ketua DPRD periode 2004 – 2009 itu juga mengajak pelayanan Dunia Pariwisata, pelaku wisata dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima dan servis excellent bagi siapapun pengunjung yang berwisata ke Pantai Carocok. Perlakukan wisatawan tersebut adil dan sama tanpa melihat ras, suku, dan agama mereka.
“Jadi saya berharap kepada pelaku wisata supaya memberikan pelayanan yang prima dan servis excellen bagi siapapun pengunjung yang datang berwisata kesini. Dan itu tampa memandang ras, suku dan agama mereka,”pinta senator Sumatera Barat itu.
Hasil pantaun kelompok pelaku wisata dan masyarakat sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan sosialisasi 4 Pilar MPR RI diperkirakan mencapai 200 orang malam itu, mulai dari nelayan, buruh, tukang parkir, pedagang kuliner dan pemilik homestay.
Pokdarwis Carocok Painan mengucapkan terimakasih banyak yang telah memberikan pengetahuan dan tambahan wawasan terkait 4 Pilar Kehidupan berbangsa.
“Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada bapak Alirman Sori yang telah memberikan pengetahuan dan tambahan wawasan kehidupan berbangsa,” kata Dena selaku ketua Pokdarwis Carocok Painan.
Ia mengakui kondisi kelompok wisata mereka sedang mengalami kesulitan dalam melaksanakan program – programnya. Penyebabnya salah satunya adalah soal pendanaan sehingga sulit untuk mengembangkanya.
“Kedepanya, kami berencana akan melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kualitas dan Mutu Layanan Wisata agar anggota mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang lebih komprehensif tentang dunia pariwisata nantinya,”ungkapnya. (Ronal)