MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Saya, Maigus Nasir, selaku Wakil Wali Kota Padang, hari ini (Senin, 13/10/2025) berdiri di ruang sidang DPRD Kota Padang untuk menyampaikan sebuah tantangan sekaligus komitmen. Di hadapan pimpinan dan seluruh anggota dewan yang saya hormati, dengan penuh rasa tanggung jawab, saya menyampaikan nota pengantar dan menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran 2026.
Maigus menyampaikan Situasi yang kita hadapi bersama tahun depan tidaklah ringan. Saya harus terbuka dan transparan menyampaikan bahwa kita diterpa angin perubahan kebijakan dari pusat. Akibatnya, Pendapatan Transfer yang semula kita harapkan sebesar Rp 1,87 triliun, harus direvisi menjadi Rp 1,53 triliun. Artinya, ada pemotongan dana yang sangat signifikan, yakni sebesar Rp 345,8 miliar, yang hampir 20% dari perkiraan awal.
Dampaknya langsung terasa. Rancangan Belanja Daerah yang kami susun dengan mati-matian terpaksa kita koreksi. Dari yang semula Rp 3,31 triliun, kita harus merelakan Rp 524,4 miliar hilang, sehingga angka akhir yang kita ajukan adalah Rp 2,79 triliun. Ini adalah pilihan yang sulit, tetapi harus kita hadapi dengan kepala dingin dan hati yang bersih.
Dalam kondisi serba-sempit inilah, kepemimpinan diuji. Prinsip yang saya pegang teguh adalah: “Lebih baik fokus menyelesaikan hal-hal yang strategis dan berdampak besar, daripada mengerjakan banyak hal namun hasilnya tidak optimal.”
Oleh karena itu, di tengah tekanan hebat ini, saya dan Pak Fadly serta jajaran Pemko Padang memutuskan untuk mengambil langkah berani. Kami akan mengerahkan sumber daya dan memfokuskan pembiayaan melalui Pinjaman Daerah senilai Rp 81 miliar untuk merevitalisasi tiga proyek strategis yang menjadi urat nadi perekonomian dan kebanggaan kita bersama:
1. Revitalisasi TOTAL Pasar Raya Padang. Ini bukan sekadar perbaikan fisik. Ini adalah misi untuk membangkitkan denyut nadi perdagangan tradisional kita, menciptakan pusat ekonomi rakyat yang modern, bersih, dan berdaya saing.
2. Penataan Menyeluruh Kawasan Pantai Padang. Kawasan ini adalah wajah pertama kota kita di mata wisatawan. Saya ingin menjadikannya sebagai destinasi primadona yang tidak hanya indah, tetapi juga hidup dengan aktivitas ekonomi kreatif.
3. Pembenahan Serius Kawasan Kota Tua. Warisan sejarah dan budaya kita ini harus dihidupkan kembali. Saya yakin, dengan penataan yang baik, kawasan ini akan menjadi magnet wisata budaya baru yang mendongkrak perekonomian warga di sekitarnya.
Saya secara pribadi akan memastikan bahwa tiga proyek unggulan ini berjalan tepat sasaran dan tepat waktu. Saya percaya, dengan membangkitkan tiga lokasi strategis ini, kita seperti menyalakan tiga mesin penggerak ekonomi yang akan menciptakan efek berantai: membuka lapangan kerja, menggerakkan sektor UMKM, menarik minat wisatawan, dan pada akhirnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita di masa depan.
Saya tidak akan berdiri di sini sendirian. Keberhasilan melewati tantangan berat ini sangat bergantung pada sinergi dan kontrol yang kuat dari DPRD. Saya membutuhkan pemikiran, masukan, dan pengawasan dari Bapak dan Ibu anggota dewan yang terhormat. Mari kita duduk bersama, bahas R-APBD ini dengan detail, dan pastikan bahwa anggaran yang lebih ketat ini justru melahirkan kebijakan yang lebih cerdas, lebih efisien, dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Padang.
“Ini adalah momen bagi kita untuk membuktikan bahwa di tengah keterbatasan, justru kreativitas dan kesatuan kita yang akan membawa Padang melompat lebih jauh ke depan,” tutupnya.






