MINANGKABAUNEWS.com, BUKITTINGGI – Ir. H. Mulyadi, anggota DPR RI sekaligus Ketua Partai Demokrat Sumatera Barat, kembali menyoroti signifikansi penerapan Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan masyarakat. Pesan ini ia sampaikan melalui acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Rumah Aspirasi miliknya di Kota Bukittinggi, Sumbar, pada Sabtu (22/2). Kegiatan ini diikuti oleh beragam unsur masyarakat, meliputi tokoh adat, akademisi, pemuda, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.
Dalam paparannya, politisi tersebut menegaskan bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan landasan fundamental untuk mempertahankan keutuhan bangsa di tengah arus globalisasi dan transformasi sosial. “Empat Pilar Kebangsaan bukan hanya konsep teoritis, melainkan harus menjadi panduan praktis dalam segala aspek kehidupan. Nilai-nilainya wajib kita pegang teguh, terutama di era penuh perubahan seperti sekarang,” tegasnya.
Mulyadi juga mengaitkan prinsip kebangsaan dengan kearifan lokal Minangkabau, yang dikenal dengan filosofi Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Menurutnya, filosofi ini selaras dengan Pancasila, khususnya dalam menempatkan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sebagai pondasi hidup berbangsa. “Kita tidak boleh terprovokasi isu yang berpotensi memecah belah, mengingat Sumbar adalah contoh nyata harmoni antara adat dan nilai kebangsaan,” tambahnya.
Pada sesi dialog, peserta aktif menyampaikan pertanyaan terkait implementasi nilai kebangsaan di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Mulyadi menanggapi dengan menekankan peran edukasi dan kolaborasi antarlembaga untuk memperkuat pemahaman masyarakat.
Sebagai bagian dari tugas konstitusional MPR RI, sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang ideologi negara. Mulyadi berkomitmen melanjutkan program serupa di berbagai daerah, khususnya bagi generasi muda. “Pemahaman mendalam tentang Empat Pilar akan membentuk ketahanan bangsa menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Sumbar, terutama pemuda, dapat menjadi agen pemersatu yang mengaktualisasikan nilai kebangsaan dalam keseharian.
