BMKG Rekam 48 Gempa Susulan Usai Gempa 7,2 SR di Halmahera Selatan
Minggu, 14 Juli 2019 - 23:19:26 WIB - 476
JAKARTA -- Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, hingga Minggu (14/7/2019) pukul 23.00 WIB, sebanyak 48 gempasusulan terjadi usai gempa utama dengan magnitudo 7,2 pukul 16.10 WIB pada Minggu, (14/7/2019).
"Gempa susulan ini masih terjadi di sekitar lokasi gempa utama," ujarnya
Lanjutnya, gempabumi ini berkekuatan M=7,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km.
Katanya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Obi V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow II MMI, Dilaporkan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut di Kecamatan Gene Barat Halmahera Selatan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
"Hingga pukul 21.00 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 48 kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=5.8 dan magnitudo terkecil M=3.1. 27 gempa diantaranya dirasakan di daerah terdekat, khususnya daerah Labuha," ujarnya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali kedalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg," tutupnya. (RI)
REDAKSI DISCLAIMER KARIR INFO IKLAN LOGO PEDOMAN MEDIA SIBER KONTAK