Temuan UPTD Kesehatan Hewan, 17 Ekor Sapi Kurban Di Payakumbuh Diganti, Ini Alasannya
Jumat, 09 Agustus 2019 - 19:56:58 WIB - 371PAYAKUMBUH - Untuk hewan kurban jenis Sapi pada hari raya Idul Adha 1440 Hijiriyah mendatang, Dinas Pertanian dan pertenakan Kota Payakumbuh melalui UPTD Kesehatan Hewan (Keswan), mengeluarkan Sebanyak 1.300 Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Hal itu dilakukan sapi yang akan menjadi kurban dan kosumsi masyarakat dinilai layak dan sehat untuk di sembelih.
Disamping itu Keswan juga merekomendasikan sebayak 17 ekor sapi untuk diganti dan tidak dilakukan penyembelihan ketika hari raya Idul Adha nanti. Belasan Sapi tersebut dinilai tidak sehat dan usia masih belia.
"Ada 1.300 surat keterangan yang kita keluarkan. 17 ekor sapi kita rekomendasikan untuk diganti karna dalam kondisi sakit. Juga alasan sapi dalam keadaan bunting sehingga kita minta untuk diganti dengan sapi lain," kata Kepala UPTD Keswan Kota Payakumbuh, drh Trisna Yesy saat melakukan pemeriksaan kesehatan sapi di salah satu kandang milik pedagang di Kelurahan Tigo Koto Diateh Kecamatan Payakumbuh Utara, kepada awak media, Jumat (9/8).
Ditambahkannya, Kota Payakumbuh pada hari raya kurban tahun 2019 ini, untuk jumlah sapi yang akan disembelih berkisar 1.900 hingga 2.000 ekor. "Belum semua kita keluarkan SKKH nya. Namun petugas akan terus melakukan pemeriksaan hingga jadwal pemotongan hewan kurban nanti," tambanya.
Diakui Kepala UPTD Keswan, masih cukup banyak ditemui sapi betina yang akan dijadikan masyarakat untuk kurban ketika dilakukan pemeriksaan. Sebenarnya ada penurunan untuk pemotongan sapi betina sebagai hewan kurban. Tapi memang persentase sapi betina yang disembelih masih cukup besar, yaitu sekitar 60 persen dan sisanya 40 persen merupakan sapi jantan," ungkapnya.
Pihak UPTD Keswan sudah melakukan pemetaan terkait penyembelihan sapi betina masa produktif. Untuk meminimalisir hal tersebut, pihaknya selalu menggencarkan sosialisasi di daerah-daerah yang persentase penyembelihan sapi betinanya masih cukup tinggi.
"Sudah kita petakan dan akan disosialisasi tentang kesehatan hewan kurban dan hewan produktif," tutup drh Trisna Yesy. (Rino)
REDAKSI DISCLAIMER KARIR INFO IKLAN LOGO PEDOMAN MEDIA SIBER KONTAK