Pakar Epidemi Unand, Andhayani: Banyak yang Gagal Paham tentang Penyemprotan Disenfektan
Rabu, 01 Juli 2020 - 17:06:02 WIB - 4168
PADANG -- Kepala Laboratorium Unand, Andhayani Eka Putra menilai penyemprotan jalan dengan disinfektan adalah gagal paham untuk menghindari penularan virus Corona. Bahkan WHO tidak merekomendasikan penyemprotan jalan dengan disinfektan.
"Penyemprotan jalanan dan atap rumah adalah bentuk ketidak pahaman terhadap Covid-19," kata Andhayani yang juga pakar Epidemi Unand dalam Diseminasi Informasi Kominfo (DIK) Padang, kepada Minangkabaunewscom, Rabu (1/7/2020).
Kepala Laboratorium Unand Dr Andayani menjelaskan, penularan COVID-19 adalah melalui cairan hidung dan mulut (droplet) orang yang terinfeksi, melompat lewat bersin dan batuk, masuk ke hidung, mulut, atau mata orang yang sehat.
Droplet yang mengandung virus Corona (SARS-CoV-2) bisa pula berada di permukaan benda dan disentuh oleh orang yang sehat, kemudian orang yang sehat tersebut tertular COVID-19 karena tangannya yang terkena droplet itu dia gunakan untuk menyentuh mulut, hidung, atau matanya.
"Masa kita pegang aspal kemudian kita pegang mata? Kan tidak. Yang sering dipegang adalah gagang pintu, kunci, ponsel, lantai untuk beraktivitas, hingga permukaan lantai masjid misalnya," kata Andayani.
Penyemprotan cairan disinfektan di jalanan bisa menyebar ke mana-mana, termasuk mengenai masyarakat. WHO sendiri tidak merekomendasikan cairan disinfektan digunakan langsung ke tubuh manusia karena bisa mengganggu kesehatan. Bukan tidak mungkin, zat yang terkandung dalam disinfektan masuk ke saluran penapasan manusia.
"Alih-alih ingin membunuh virus, yang terkena malah justru manusianya itu sendiri, menimbulkan masalah lain," kata Andhayani. (RI)
REDAKSI DISCLAIMER KARIR INFO IKLAN LOGO PEDOMAN MEDIA SIBER KONTAK