
Rapat Koordinasi Pengawasan Partisipatif, Panwascam Libatkan OKP
Rabu, 04 November 2020 - 23:37:04 WIB - 480
MINANGKABAUNEWS, PARIAMAN -- Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) Pariaman Timur adakan Rakor (Rapat Koordinasi) Pengawas Partisipatif bersama Organisasi Kepemudaan se Kecamatan pada Rabu, (4/11/2020).
Kordiv Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga (PHAL) Panwascam Pariaman Timur Heri Martoni menyampaikan, Rakor pengawasan partisipatif ini melibatkan pemilih pemula dan OKP bertujuan untuk meningkatkan partisipatif pengawasan di wilayah kerjanya.
"Karena pengawasan itu tidak hanya tugas Bawaslu RI dan jajarannya dibawah, namun juga melibatkan seluruh unsur di kemasyarakatan, utamanya generasi mileneal yang tergabung dalam OKP (Organisasi Kepemudaan)," ujar Heri.
Lanjutnya, selain melibatkan dalam hal pengawasan partisipatif, pemilih pemula diharapkan mampu meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu. "Karena mereka merupakan tongkat estafet demokrasi bangsa dan mampu menjaga kondisi Pemilu dalam keadaan lancar dan aman," pungkas Heri.
Setelah ini sambung Heri, Panwascam akan mengadakan sosialisasi bersama tokoh masyarakat dan tokoh adat sebagai upaya mengembalikan pengawasn tersebut ke tengah-tengah masyarakat, karena Bawaslu lahir dari rakyat dan dikembalikan ke rakyat.
"Fungsi pengawasan dari masyarakat ini, mereka dapat melaporkan jika terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu atau peserta pemilu. Dengan demikian pelapor dapat melaporkannya ke Bawaslu daerah atau kecamatan, dengan memenuhi unsur formil dan materil," pungkas Heri.
Dengan tujuan untuk dapat ditindak lanjuti, namun jika laporan itu tidak terpenuhi unsur tersebut maka akan diproses berdasarkan penelusuran berikutnya.
"Sejauh ini kami beberapa kali telah melakukan pencegahan baik terkait netralitas ASN maupun pelanggaran protokol covid-19 oleh peserta pemilu selama masa kampanye," tuturnya.
Menjelang hari H, seluruh pengawas pemilu diwajibkan untuk rapid test, jika ditemukan ada yang reaktif maka akan dilakukan tes swab. "Selain pengawasan di TPS (36 TPS-16 Desa), protokol kesehatan merupakan yang utama diterapkan pada saat hari pencoblosan, " tangkas Heri. (war)
REDAKSI DISCLAIMER KARIR INFO IKLAN LOGO PEDOMAN MEDIA SIBER KONTAK