Atasi Tawuran Pelajar dan Balap Liar di Padang, Sejumlah Sanksi Tegas Dikeluarkan untuk Efek Jera bagi Pelaku

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Maraknya tawuran di kalangan pelajar tidak hanya butuh perbaikan dalam pendidikan di sekolah dan guru. Untuk mengatasi persoalan tawuran ini juga perlu melibatkan peran serta orangtua siswa. Dan komitmen kuat dari pemangku kepentingan berupa sanksi tegas sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku.

Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan kehadiran kita disini bukan karena tunggu korban berjatuhan, “kita berkumpul sebagai aksi kongkrit sebagai komitmen bersama Polresta, LKAAM dan kepala sekolah beserta komite sekolah,” Tandasnya

Read More

“Tawuran dan balap liar harus segera diselesaikan. Hari ini Jumat, (23/6) kita berkumpul di Youth Center melakukan aksi kongkrit bukan sekedar wacana,” Tegasnya.

Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan Kita MoU lintas sektor dimana orang tua ikut serta, di mana urusan mereka dipersulit, Mulai sanksi tegas di sekolah hingga penangguhan SKCK.

Untuk memberi efek jera, sejumlah sanksi tegas akan diberikan kepada para pelaku tawuran, balap liar dan kenakalan remaja lainnya termasuk menangguhkan SKCK dan segala urusan dipersulit.

Hal itu dituangkan dalam komitmen bersama Pemerintah Kota Padang dengan sejumlah pihak terkait yang ditandatangani, saat silahturahmi dengan Forkopimda, kepala sekolah dan ketua komite dalam rangka mencegah tawuran dan balap liar di Gedung Youth Center, Jumat (23/6/2023).

Untuk membuat komimen itu, seluruh kepala sekolah dari tingkat SMP, SMA, SMK dan Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta dikumpulkan Pemko Padang.

Turut hadir dalam kesempatan itu seluruh Forkopimda Padang, LKAAM, Dirlantas Polda Sumbar, Jasa Raharja, Dunas Pendidikan Sumbar dan sejumlah stakeholder lainnya.

“Permasalahan tawuran dan balap liar di kalangan remaja Kota Padang masih terus terjadi hingga saat ini. Dengan kondisi itu, Pemerintah Kota Padang mengambil langkah tegas dengan menggandeng sejumlah pihak terkait agar berkomitmen bersama memberantas aksi kenakalan remaja tersebut,” katanya Walikota Padang Hendri Septa.

Hendri Septa mengungkapkan, sanksi yang diberikan seperti teguran, skorsing, pemberhentian dari sekolah hingga mempersulit pengurusan administrasi dan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Diharapkan melalui langkah ini dapat menciptakan generasi muda yang lebih baik dan taat aturan.

“Sudah tidak ada lagi wacana, harus ada solusi dan langkah tegas dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja ini. Untuk itu hari ini Pemerintah Kota Padang, Forkopimda, pihak sekolah, komite hingga tokoh masyarakat berkomitmen bersama memberantas tawuran, balap liar, dan aksi kenakalan remaja lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, permasalahan tawuran dan balap liar harus segera diselesaikan. Sebab berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

“Kita tidak pernah diam, dari dulu kita lakukan pengawasan. Namun hari ini kita pertegas melalui komitmen bersama semoga ke depan tidak ada lagi anak-anak yang terlibat tawuran dan balap liar,” katanya.

Sementara itu, Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap mengatakan, mendukung penuh langkah Pemerintah Kota Padang dalam memberantas tawuran, balap liar dan aksi kenakalan remaja lainnya. Sebab hal ini uga sejalan dengan yang dilakukan pihak kepolisian.

“Kami sangat setuju sekali dengan langkah yang dilakukan pak wali. Hampir setiap di akhir pekan kami melakukan razia terhadap aksi kenakalan remaja,” ujarnya.

Ferry Harahap menambahkan, pihak kepolisian memastikan mengambil tindakan tegas terhadap peserta didik yang melakukan tawuran dan balap liar sesuai dengan ketentuan

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Yopi Krislova memaparkan ada 12 ribu pelajar tingkat SMP yang berpotensi terdampak dari kenakalan remaja seperti tawuran.

“Dari data tawuran pelajar SMP di Kota Padang, Januari ada 36 orang, Maret 39 orang, April 3 orang, Mei 2 orang dan Juni 8 orang. Bahkan kemarin saat tengah libur sekolah mereka kedapatan tawuran,” paparnya.

Menurutnya ada banyak penyebab para pelajar SMP ini melakukan tawuran atau kenakalan remaja lainya, seperti kontrol diri yang lemah, krisis identitas, rivalitas antar sekolah, pengawasan kurang, pengaruh media.

“Selain itu juga karena tempat tinggal atau lingkungan, pengaruh gengsi dan masalah keluarga,” tutupnya.

Related posts