MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok Hj. Emiko, SP, dan Irwan Afriadi pada saat cabut lot dalam rapat pleno terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok Pemilihan Serentak Tahun 2024, yang digelar KPU Kabupaten Solok di Sport Hall GOR Tuanku Tabiang Batu Batupang, Senin (23/9/2024), mendapatkam nomor 2.
Mendengar Hj. Emiko dan Irwan Afriadi mendapatkan nomor urut 2, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Solok periode 2025 – 2030 yang mengusung tagline bersemi, masa pendukungnya langsung bersorak dengan menyebut nama Emiko dan bersemi.
“Bersemi menang, bersemi nomor 2, allahhuakbar,” teriak massa yang mayoritas kaum ibu-ibu tersebut. ” Emiko menang…Emiko Bupati Solok….Nomor 2 Oke” Teriak masa diluar Sport Hall Tuanku Tabiang GOR Batu Batupang.
Di hadapan media pada sesi Jumpa Pers, Emiko menegaskan bahwa nomor urut paslon tidak mempengaruhi pada pemilihan kepala daerah nanti. Nomor bagi Emiko adalah urutan dalam surat suara dan memudahkan masyarakat memilih nantinya.
“Apa artinya nomor urut pasangan calon kepala daerah. Bagi kami, berbuat untuk masyarakat adalah paling utama. Kuncinya kesejahteraan dan kebaikan masyarakat” Tekan Emiko.
Emiko juga mengajak semua pihak untuk menjalani pesta demokrasi dengan ini dengan kedewasaan
“Kami mengajak kita semua untuk bergandengan tangan demi keberlajutan pembangunan di kabupaten yang kita cintai ini. Mari kita jalani Pilkada ini penuh kedewasaan, persatuan, kesatuan dan perdamaian dan memastikan bahwa pilihan kita berdasarkan harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Semoga Allah senantiasa selalu meridoi setiap langkah kita,”tutur Emiko.
Menariknya Irwan Afriadi dalam sambutannya mengatakan, diadakannya acara pengundian nomor paslon di GOR Batu Batupang atau di kawasan stadion Tuanku Tabiang mempunyai arti tersendiri.
“Sebagaimana kita ketahui Tuanku Tabiang adalah sosok pahwalan di Kabupaten Solok yang melawan penjajah. Ada dua poin yang kami ambil dari sini yakni dalam berpolitik kita jangan meneruskan politik pecah belah yang dilakukan oleh Belanda saat itu,”ucapnya.
Selain itu, dipilihnya lokasi GOR juga bisa diambil arti dari semangat olahraga.
“Pilkada ini ibarat main bola, jangan kita main tekel menekel yang tidak patut. Marilah kita bermain secara sportif dan adil. Sehingga bermian bola dengan cantik dan jujur, adil sehingga kita memperlihatkan permainan yang bagus pada penonton sama juga dengan Pilkada ini,”ucap Irwan.***