MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Sumbar menggelar pertemuan bersama Kepala SMA/SMK MA di lingkungan Muhammadiyah di Convention Hall Prof Ahmad Syafei Maarif UM Sumbar, Kamis, (9/3/2023).
Kegiatan ini dihadiri Ketua PWM Sumbar Dr Bakhtiar, Sekretaris Drs. H. Apris MM, Wakil Ketua Dr. Zaim Rais, 20 kepala sekolah SMA/SMK/ MA Muhammadiyah se-Sumbar.
Dalam sambutannya, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Dr. Bakhtiar mengatakan Kepala sekolah jangan pesimis, menghadapi kondisi yang ada. Kebijakan pemerintah tentang sistem Zonasi tidak menjadi alasan tidak majunya sekolah.
Lanjutnya, Semua kekuatan di Muhammadiyah harus kita kolaborasikan. Begitu juga dengan semua lembaga pendidikan yang ada di Muhammadiyah.
“Kita terus berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi Muhammadiyah, sehingga bisa kekuatan ekonomi menjadi daya dorong pengembangan AUM,” imbuhnya.
Selain itu dia menegaskan tidak boleh ada Ekskul di sekolah Muhammadiyah, “Gerakan kepanduan yang boleh ada hanya Hizbul Wathan, beladiri cuman tapak suci, organisasi di sekolah hanya boleh ada IPM,” tegasnya.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr. Zaim Rais mengajak kepala sekolah Muhammadiyah, untuk bekerja keras membangun sekolah Muhammadiyah.
Lanjutnya, Kegiatan ini bertujuan kegiatan untuk berkoordinasi saling komunikasi untuk mengetahui kondisi rill sekolah kita. “Ini sangat penting untuk bisa melakukan tindakan. Bapak-ibu adalah pemegang amanah dari persyarikatan untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu laksanakanlah amanah dengan sungguh-sungguh.
Muhammadiyah mendirikan sekolah tidak asal mengelola, tetapi berorentasi kepada mutu,” tuturnya.
Lanjutnya, secara nasional perguruan Muhammadiyah mendapat persepsi yang positif. Tetapi dalam kontek Sumbar kita masih tertinggal jauh, karena belum ada sekolah Muhammadiyah yang masuk unggul. “Kita punya 34 Sekolah menengah Muhammadiyah di Sumbar,” ujarnya.
Katanya, proses pendidikan ada tiga hal, input, proses dan out put.
Zaim mengatakan Sekolah yang akan diminati masyarakat adalah sangat ditentukan oleh out put. “Mengelola sekolah Muhammadiyah haruslah kerja keras, kerja luar biasa, kerja jihad dan kerja ikhlas serta sekolah dan amal usaha Muhammadiyah harus berkolaborasi dan sinergi,” ujarnya.
Di Kota Padang ada 3 SMA, ada 1 SMK tapi kondisinya tidak menggembirakan siswanya kurang. Kita punya 6 SMP bila ada kolaborasi, antar sekolah Muhammadiyah tentu tidak akan kekurangan murid.
Zaim menambahkan Kedepan kita akan menciptakan kondisi sekolah Muhammadiyah sehat tidak hanya mengandalkan dana bos. Minimal setiap daereh memiliki sekolah unggul minimal satu.
Ketua Majelis Ekonomi PWM Sumbar, Gun Sugiarto mengatakan Muhammadiyah memiliki potensi AUM dan aset cuman belum berkembang, makanya majelis ekonomi periode ini melahirkan sebuah BUMM dengan nama SUMBARMU amal sinergi.
Hadir sebagai narasumber Akademisi dari UNP Dr Yahya M.Pd, Ketus Majelis ekonomi PW Gun Sugiarto dan Mudir PonpesMuh KMM Padang Panjang Umi Derliana.






