Banjir Melanda Padang, Irman Gusman Sigap Salurkan Bantuan ke Pengungsi Kampus Unand

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG Musibah banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Padang pada Kamis, 27 November 2025 memaksa puluhan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di tengah kepanikan dan kesulitan yang dihadapi korban banjir, uluran tangan bantuan datang dari Anggota DPD RI Irman Gusman melalui Tenaga Ahlinya, Marhadi Effendi.

Sebanyak 13 kepala keluarga dengan total 35 jiwa yang terpaksa mengungsi di Musholla Ikhwan, Gerbang Kampus Universitas Andalas (Unand) Pauh, Padang, menerima bantuan paket sembako. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Marhadi Effendi yang turun ke lokasi pengungsian untuk memastikan kebutuhan dasar para korban banjir terpenuhi.

Read More

Marhadi Effendi, yang mewakili Irman Gusman dalam penyaluran bantuan ini, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi warga yang terdampak banjir. “Kami sangat prihatin dengan kondisi yang menimpa saudara-saudara kita. Pak Irman Gusman berpesan agar kami segera turun ke lapangan untuk memastikan mereka mendapat bantuan, setidaknya untuk kebutuhan pangan sementara waktu,” ujar Marhadi di lokasi pengungsian.

Ia menambahkan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama saat mereka membutuhkan.

Salah seorang warga yang mengungsi, Ibu Ratna (45), tidak bisa menahan air matanya saat menerima bantuan. “Rumah kami terendam, semua barang basah. Kami sempat bingung mau makan apa untuk anak-anak. Alhamdulillah, ada yang peduli dengan nasib kami,” ungkap ibu rumah tangga yang membawa tiga anaknya ke pengungsian.

Sementara itu, Pak Andi (52), kepala keluarga lainnya, mengaku tidak menyangka banjir kali ini begitu cepat merendam permukiman mereka. “Air datang tiba-tiba, kami hanya sempat selamatkan diri. Terima kasih banyak atas bantuan ini, sangat membantu kami yang sedang kesusahan,” katanya penuh syukur.

Para pengungsi di Musholla Ikhwan terlihat berusaha bertahan di tengah keterbatasan. Anak-anak bermain di sekitar musholla, sementara para orang tua tampak cemas memikirkan kondisi rumah mereka yang terendam air. Fasilitas pengungsian yang terbatas membuat mereka harus berbagi ruang dan saling membantu satu sama lain.

Banjir yang terjadi diduga akibat intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kota Padang dalam beberapa hari terakhir, ditambah dengan sistem drainase yang kurang memadai di beberapa titik.

Marhadi Effendi berharap agar pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah-langkah penanganan banjir secara komprehensif, baik untuk evakuasi, bantuan darurat, maupun pemulihan pascabencana. “Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan siap membantu apa yang dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, warga penyintas masih bertahan di lokasi pengungsian sambil menunggu kondisi membaik.

Related posts