MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Gubernur Sumbar Mahyeldi menyatakan keprihatinannya terhadap Rumah Sakit Aisyiyah Padang yang berdiri sejak tahun 1966.
“Saya akan tetap bantu Muhammadiyah-Aisyiyah jadi badan penyantun atau tidak,” tutur Gubernur saat mengunjungi dan dialog bersama pihak Rumah Sakit Aisyiyah, BPH dan PWM Sumbar
Ia menyatakan ada dua persoalan mendasar di RS Aisyiyah Padang infrastruktur fisik yang perlu pengembangan serius yang memakan dana Rp80 milyar. “Sekecil apapun peluang harus terus dikejar, ” tuturnya
“Setelah saya identifikasi ada dua persoalan mendasar yakni perluasan dan pengembangan RS Aisyiyah Padang,” katanya.
Lanjutnya, kita siapkan dua perencanaan terhadap perluasan dan pengembangan rumah sakit Aisyiyah Padang. Terkait pengembangan RS Aisyiyah sebagai AUM kesehatan, RS Aisyiyah berkirim surat ke Meneg BUMN yang ditembuskan ke PUSRI dengan kerjasama tukar guling lahan.
“Saya coba akan komunikasi dengan pak Erik terhadap persoalan ini, pemprov akan terus support” tuturnya.
Selanjutnya , terkait pengembangan rumah sakit para dokter Muhammadiyah-Aisyiyah harus “badoncek” galang donasi besar seperti yang dilakukan RS Hermina. Kemudian jika memungkinkan penglibatan pihak ketiga dengan donasi dari Arab Saudi Pemprov akan perantara.
Kemudian persoalan segera dikomunikasikan ke PP Aisyiyah agar bisa terkait kerjasama keduanya pemerintah melalui Kemenkes dengan PP Aisyiyah. “Jalin juga komunikasi juga dengan pak Muhadjir Effendi,” ujarnya
Sementara itu, Ketua BPH RS Aisyiyah, Bunda Yarmis Syukur mengucapkan terima kasih atas support dari pak Gubernur. “Kita siapkan design dan proposalnya segera,” tuturnya.
Ia menambahkan pesoalan lainnya akreditasi rumah sakit yang akan habis Desember 2023 ini, selain itu juga jadi persoalan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga menjadi masalah yang harus segera dituntaskan.