Berlangsung Tiga Hari, Iven Budaya Galanggang Silek Tradisi Terpusat di Payakumbuh

  • Whatsapp
Ketua DPRD Sumbar, Supardi, selaku inisiator iven budaya Galanggang Silek Tradisi memberi keterangan dalam jumpa pers di Agam Jua Culture Caffe, Jumat (10/6) malam. (Foto: Aking/MKN)

MINANGKABAUNEWS.COM, PAYAKUMBUH – Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, memastikan penyelenggaraan kegiatan Galanggang Silek Tradisi akan berlangsung selama tiga hari di Payakumbuh mulai tanggal 11-13 Juni 2022 ini.

“Sedikitnya 17 sasaran atau perguruan Silek (silat) di Sumbar akan ikut ambil bagian meyemarakkan alek GST ini,” kata Supardi yang juga politisi Partai Gerindra dalam jumpa pers bersama wartawan, Jumat (10/6) malam.

Read More

Menurut Supardi, kegiatan Gelanggang Silek Tradisi bakal dimulai Sabtu malam pukul 20.00 WIB yang terpusat di Agam Jua Culture Caffe. Dari 17 sasaran yang akan tampil tersebut, perguruan nantinya akan memperagakan identitas masing-masing.

Supardi dalam banyak kesempatan banyak menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai positif yang terkandung dalam kearifan lokal, salah satunya silek tradisi. Silek, menurutnya, bisa menjadi bekal untuk menghadapi banyak tantangan zaman saat ini.

“Silek bukan sebatas gerakan fisik semata, namun juga bisa menjadi kunci untuk memasuki pengetahuan yang lebih luas,” kata Supardi yang juga Ketua Ikatan Pencak Silat (IPSI) Sumatera Barat.

Dia juga menekankan, bahwa Silek harus kembali menjadi pembentuk karakter bagi masyatakat Minangkabau. Hal tersebut sangat penting, katanya, karena masyarakat Minang selama ini sudah banyak terbuai oleh gaya hidup luar.

“Silek tradisi harus kembali menjadi identitas budaya kita, bukan beladiri saja tapi juga kebutuhan rohani,” sebut Supardi.

Kurator Galanggang Silek Tradisi Zuari Abdullah mengatakan, silek yang akan ditampilkan tidak hanya seremoni karena kegiatan ini bakal menghadirkan silek tradisi secara lebih utuh.

“Jika festival-festival silek umumnya hanya menampilkan silek sebagai seni beladiri, dalam Galanggang Silek Tradisi kita mencoba menyuguhkan silek tradisi lebih menyeluruh,” ujarnya.

Kegiatan Galanggang Silek Tradisi dibuat untuk menyebarkan pengetahuan mengenai silek tradisi pada khalayak luas. Adapun sasaran yang akan tampil berasal dari berbagai daerah seperti sasaran Karang Indah dari Padang Pariaman, Harimau Sakato dari Aie Dingin, Sinar Tampalo dari Sijunjung, dan lainnya.

“Selain peragaan silek tradisi, dalam Galanggang Silek Tradisi ini penonton juga bisa menyaksikan beragam permainan serta tarian yang dikembangkan dari gerakan silek,” tuturnya.

Adapun, Kepala UPTD Taman Budaya Sumatera Barat Hendri Fauzan mengatakan Galanggang Silek Tradisi merupakan rangkaian kegiatan yang digelar oleh UPTD yang dipimpinnya.

Kegiatan tersebut, menurutnya, diinisiasi langsung oleh Ketua DRPD Sumbar, Supardi, dalam rangka mengangkat kembali silek tradisi Minangkabau.

“Minggu sebelumnya kita juga sudah melangsungkan Musyawarah Tuo Silek selama tiga hari di Balai Kaliki, Payakumbuh. Pada kesempatan itu juga telah lahir berbagai rekomendasi dari para tuo silek yang ikut,” imbuhnya. (akg)

Related posts