BPJAMSOSTEK Beri Penghargaan kepada Perusahaan yang Aktif Lindungi Pekerja Rentan di Sawahlunto

  • Whatsapp

Pemerintah Kota Sawahlunto dan BPJAMSOSTEK Serahkan Penghargaan kepada Mitra CSR Pelindung Pekerja InformalPemerintah Kota Sawahlunto dan BPJAMSOSTEK Serahkan Penghargaan kepada Mitra CSR Pelindung Pekerja Informal

 

Sawahlunto, (Minangkabaunews ) -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) memberikan penghargaan kepada empat perusahaan swasta di Kota Sawahlunto yang telah menunjukkan komitmen nyata dalam melindungi pekerja rentan melalui alokasi dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) atau yang lebih dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).

Empat perusahaan yang menerima penghargaan tersebut adalah PT AIC, PT BMK, PT Dasrat, dan CV Tahiti. Keempatnya telah berpartisipasi aktif dalam membiayai iuran program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan di sekitar lingkungan kerja mereka.

“Empat perusahaan swasta ini sudah aktif membantu pemerintah dalam melindungi para pekerja rentan. Kami berharap langkah ini menjadi contoh bagi badan usaha lain,” ujar Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, dalam sambutannya saat penyerahan penghargaan, Selasa (23/9).

Riyanda juga menyampaikan apresiasi kepada BPJAMSOSTEK serta para pelaku usaha atas kolaborasi yang kuat dalam mendukung program Universal Coverage Jamsostek (UCJ). Ia menambahkan bahwa perlindungan pekerja rentan juga dapat ditingkatkan melalui dukungan DPRD, salah satunya dengan menggunakan dana aspirasi untuk membiayai iuran jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat tidak mampu.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP Naker) Kota Sawahlunto, Dwi Darmawati, mengimbau seluruh perusahaan di wilayah tersebut untuk mengalokasikan sebagian dana CSR mereka melalui skema yang tersedia guna mendukung program jaminan sosial bagi para pekerja rentan.

Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Solok, Maulana Anshari Siregar, menjelaskan bahwa hingga saat ini, tingkat cakupan kepesertaan (UCJ) di Kota Sawahlunto baru mencapai 48,72 persen, atau sekitar 36.134 tenaga kerja dari total angkatan kerja berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

“Salah satu strategi peningkatan kepesertaan adalah berkolaborasi dengan dunia usaha agar sebagian dana CSR mereka digunakan untuk membantu iuran Jamsostek bagi pekerja kategori rentan, seperti buruh harian, pekerja informal, dan masyarakat di sekitar operasional perusahaan,” jelas Maulana.

Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya bersifat bantuan, tetapi juga sebagai bentuk edukasi awal bagi pekerja, agar mereka memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial, serta manfaat yang didapat, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).

Setelah periode bantuan berakhir, pekerja diharapkan melanjutkan kepesertaan secara mandiri. Maulana menegaskan bahwa biaya iuran sangat terjangkau, mulai dari Rp16.800 per bulan, bahkan lebih murah dari sebungkus rokok, namun manfaatnya sangat besar, terutama dalam memberikan rasa aman dan perlindungan ketika terjadi risiko kerja.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian perusahaan-perusahaan sektor tambang ini. Semoga langkah mereka menginspirasi sektor usaha lainnya untuk ikut berkontribusi dalam melindungi dan menyejahterakan pekerja rentan melalui program BPJAMSOSTEK,” tambahnya.

BPJAMSOSTEK mengajak seluruh pekerja mandiri, seperti pedagang, ojek online, nelayan, petani, hingga buruh harian, untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta Mandiri. Dengan iuran yang sangat terjangkau, pekerja bisa mendapatkan perlindungan sosial yang menyeluruh jika mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia saat bekerja, sekaligus membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

Related posts