Solok, 17/9 – (Minangkabaunews) – BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek menanggung biaya pengobatan dua orang atlet turnamen sepak bola Bupati Cup Kabupaten Solok 2024 yang mengalami kecelakaan saat pertandingan dan dianggap sebagai kecelakaan kerja.
“BPJS Ketenagakerjaan menjamin pelayanan pengobatan dan pengobatan ke dua atlet ini sampai sembuh tanpa batasan biaya (unlimited) sesuai indikasi medis di kelas I RS Pemerintah/RS Swasta yang setara,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Solok Maulana Anshari Siregar, di Solok, Selasa.
Dua atlet turnamen sepak bola Bupati CUP 2024 Kabupaten Solok yang mengalami kecelakaan kerja yaitu Fahrul Rozhy Putra Anfari yang merupakan atlit Kecamatan X Kota Diatas yang mengalami benturan dengan lawan mengenai kepala terjadi pembengkakan.
Kejadian terjadi pada saat laga Kecamatan X Koto Diatas VS Kecamatan Lemah Gumanti pada jumat 13 September 2024 dan Fahrul langsung di bawa ke Rumah Sakit Tentara untuk penanganan.
Selanjutnya Farhan Nur Hakim merupakan atlet Kecamatan Junjung Sirih, yang pada saat pertandingan terjadi benturan dengan lawan mengenai kaki dan dada sehingga tidak sadarkan diri.
Kejadiannya terjadi pada Sabtu 14/9 ketika mempertemukan Kecematan Junjung Sirih VS Kecamatan Bukit Sundi dan Farhan Nur Hakim dibawa ke Rumah Sakit M Natsir.
Dia menambahkan bahwa penjaminan Kecelakaan Kerja ini merupakan wujud nyata dari hadirnya negara melalui BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara yang diberi amanah untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja termasuk para atlet yang sedang bertanding.
Hingga turnamen bola Bupati CUP 2024 selesai dilaksanakan 12 dari 14 Kecamatan atlet yang bertanding telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
“Atlet merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko yang cukup tinggi karena pekerjaan yang dilakukan sering kali bersinggungan dengan aktivitas fisik,” ujarnya.
Cabang olahraga sepak bola, berisiko cidera karena benturan fisik ataupun murni kecelakaan saat melakukan pekerjaan bisa terjadi kapan saja.
Pihaknya akan terus menjalin kolaborasi dan kerja sama strategis untuk meningkatkan cakupan perlindungan atas jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kerja sama strategis dengan atlet sepakbola ini diharapkan menjadi contoh bagi cabang olahraga lainnya, agar atlet yang mengikuti turnamen di daerah-daerah dapat lebih tenang dan fokus menjalani aktivitas meraih prestasi dan pekerjaan mereka sehari-hari misalnya saat latihan” ujarnya.
Menurut dia, olahraga sepak bola merupakan salah satu profesi yang memiliki risiko sangat tinggi, baik pada saat latihan maupun ketika bertanding karena intensitas aktivitas atau benturan fisik yang dilakukan saat di lapangan.
Selain itu, perlindungan atas risiko terjadinya kecelakaan di luar lapangan pertandingan, seperti berangkat dari tempat tinggal atau tempat menginap menuju tempat pertandingan dan kembali ke penginapan, juga diberikan.
BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk memberikan perlindungan terhadap risiko kecelakaan kerja serta risiko sosial ekonomi yang mungkin dialami oleh para atlet tersebut.
“Atlet yang terlindungi oleh program kami akan lebih tenang dan tidak khawatir lagi seandainya mengalami kecelakaan kerja atau cidera pada saat menjalankan perannya sebagai atlet, sehingga bisa lebih fokus untuk meningkatkan kinerja di lapangan dan lebih termotivasi untuk memenangkan setiap pertandingan”, katanya.