BPS Rilis Data: Tingkat Kemiskinan Sumbar Turun ke 5,42 Persen, Penurunan Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan tingkat kemiskinan di Sumatera Barat (Sumbar) dari 5,97 persen menjadi 5,42 persen. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyebut capaian ini sebagai penurunan terbesar dalam satu dekade terakhir, yang mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Berdasarkan data terbaru dari survei BPS pada September 2024, jumlah penduduk miskin di Sumbar kini tercatat 315,43 ribu orang, menurun dibanding survei Maret 2024 yang mencatat angka 345,73 ribu orang. Ini merupakan penurunan signifikan sebanyak 30,30 ribu orang dalam rentang enam bulan,” ujar Mahyeldi di Padang, Kamis (16/01/2025).

Read More

Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin ini merupakan yang terendah dalam 10 tahun terakhir. “Penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,55 persen ini menjadi indikator penting bahwa kesejahteraan masyarakat Sumbar terus meningkat,” katanya.

Ia juga memaparkan bahwa garis kemiskinan pada September 2024 mencapai Rp714.991 per kapita per bulan, naik 7,05 persen dibanding Rp667.925 pada Maret 2024. Meski terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, penurunan tingkat kemiskinan menunjukkan adanya peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Menurut data BPS, persentase penduduk miskin di perkotaan turun dari 4,72 persen menjadi 4,16 persen, sementara di perdesaan turun dari 7,28 persen menjadi 6,79 persen. Gubernur mengapresiasi kerja keras seluruh pihak, termasuk OPD terkait dan instansi vertikal, dalam mengupayakan penurunan tingkat kemiskinan.

“Kenaikan garis kemiskinan menandakan adanya tekanan akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun, keberhasilan ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya, sehingga daya beli pun meningkat,” jelas Mahyeldi.

Selain itu, Gubernur menyebutkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan ini sejalan dengan berkurangnya angka pengangguran di Sumbar selama 2024. Di sisi lain, peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dari 109 menjadi 122 turut mendorong penurunan kemiskinan di wilayah perdesaan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus menurunkan angka kemiskinan di masa mendatang,” tutupnya

Related posts