MINANGKABAUNEWS, AGAM – Bupati Agam, Andri Warman buka pelatihan pengelolaan homestay di Tabek Pamandian Sikabu, Kecamatan IV Koto, Senin, (15/5/2023), kemarin.
Bupati mengatakan, homestay menjadi kekuatan pariwisata yang perlu diperhitungkan, karena pengelolaannya masyarakat lokal.
“Homestay merupakan kekuatan pariwisata, jadi perlu pelatihan khusus dalam pengelolaannya,” ujar bupati.
Dikatakannya, saat ini Asosiasi Homestay di Kabupaten Agam memiliki 69 anggota, 24 diantaranya sudah mempunyai sertifikat CHSE.
Dijelaskannya, CHSE merupakan jaminan bagi wisatawan bahwa pengelola homestay telah menjalankan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan.
“Kabupaten Agam adalah daerah terbanyak yang memiliki sertifikat CHSE di Sumatera Barat,” sebutnya.
Dilanjutkannya, Kabupaten Agam punya daya tarik pariwisata yang besar. Salah satunya dibuktikan baru-baru ini, Kemenparekraf menetapkan Lawang Kecamatan Matur masuk 75 besar Desa Wisata terbaik, pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Dengan begitu, akan banyak wisatawan yang berkunjung ke Agam, sehingga Andri Warman minta pengelola homestay dapat menangkap peluang ini bagaimana tamu bisa betah dan menginap.
“Kita pandang pengelola homestay perlu diberi pelatihan, untuk mengetahui dan memahami karakteristik pelayanan homestay yang akan diberikan pada tamu,” katanya.
Untuk itu, ia berharap peserta pelatihan dapat memahami standar homestay yang berlaku dan mampu menjadi pengelola homestay profesional.
Menurutnya, peserta juga dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dalam segi pelayanan, fasilitas, pengelolaan administrasi, keuangan dan tindak lanjut apa yang akan dilakukan dalam upaya perbaikan ke depan.
“Pelatihan ini perlu dievaluasi dan pendampingan, agar betul-betul berikan dampak positif dalam pemantapan pengelolaan usaha homestay kedepan,” kata Andri Warman.
Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari dan diikuti 40 orang serta mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya.