Buka Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata, Sekda Agam: Perlu kolaborasi dan Kepiawaian Tangkap Peluang

  • Whatsapp
Sekda Kabupaten Agam Drs Edi Busti MSi saat membuka secara resmi pelatihan tata kelola, bisnis dan pengembangan destinasi wisata.

MINANGKABAUNEWS, AGAM — Kabupaten Agam merupakan surganya objek wisata. Baik dari keindahan alam, keberagaman budaya yang tidak kalah menarik dari daerah lain.

Selain itu, Agam juga telah meraih 2 penghargaan ADWI dari pemerintah pusat sebagai desa wisata terbaik yaitu Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya dan Lawang Kecamatan Matur.

Read More

ADWI tersebut merupakan penghargaan pengelolaan kepariwisataan berstandarisasi yang telah ditetapkan secara nasional.

Pengelolaan tersebut, tentu tidak terlepas dari kepiawaian pelaku pariwisata dalam menciptakan rasa aman serta nyaman bagi wisatawan yang berkunjung.

Rasa aman dan nyaman merupakan daya tarik utama berkembang atau tidaknya sebuah destinasi wisata.

Hal itu diungkapkan Sekda Kabupaten Agam Drs Edi Busti MSi saat membuka secara resmi “Pelatihan Tata Kelola, Bisnis dan Pengembangan Destinasi Wisata” yang diikuti oleh 21 orang Wali Nagari dan Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Nagari  di Hotel Sakura Lubuk Basung, Kamis (20/7/2023).

Ia juga mengumpamakan pulau Bali sebagai tujuan wisata berskala nasional dan internasional yang saat ini, disamping rasa aman dan nyaman juga mengedepankan kemudahan berinvestasi.

Setiap desa memiliki objek-objek wisata yang dibangun dan dikelola sendiri tanpa tergantung peran Pemerintah, mereka selalu memudahkan investor imbuhnya.

Dari 92 nagari yang ada di Kabupaten Agam, 21 diantaranya termasuk kedalam nagari wisata yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Agam Nomor 313 Tahun 2021 tentang Nagari Wisata.  

Edi Busti menyebutkan salah satu upaya dalam pengembangan nagari adalah melalui pengembangan pariwisata. Sektor pariwisata ini mampu memberikan kontribusi yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.

“Untuk memajukan pariwisata di nagari sangat diperlukan kolaborasi antara Pemerintahan kabupaten, Kecamatan, Nagari, Badan Musyawarah di Nagari, tokoh masyarakat sehingga sentuhan dalam mengembangkan pariwisata dapat lebih mudah dilaksanakan,” ungkap Edi Busti.

Selain itu, ia juga menyatakan Wali Nagari dan Bamus harus bersinergi dalam menjalankan program-program pembangunan kepariwisataan, tentunya hubungan antara keduanya harus saling mendukung dan harmonis.

“Carilah inovasi-inovasi dan peluang di sektor pariwisata yang bisa menjadi sumber pendapatan nagari yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan bagi masyarakat,” tambahnya.

Ia berharap melalui pelatihan ini, peserta dapat mengetahui dan memahami pengetahuan dasar kepariwisataan, serta dapat menciptakan kolaborasi dalam pengembangan pariwisata di nagari.

“Pelatihan ini hendaknya mampu memberikan dampak pada peningkatan penjualan dan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Agam nantinya,” tutupnya.

Related posts