MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG — Ketum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa memberikan apresiasi kepada Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (TKDP) Sijunjung bersama MUI dan Dinas Pendidikan yang merespon peredaran buku Indahnya Keragaman Negeriku sebagai pembelajaran tematik 7 di sekolah dasar yang menuai kontroversi.
“Alhamdulillah, Buku tersebut sudah ditarik dan digantikan dengan buku yang lama. Kemudian Pemkab Sijunjung juga akan menyurati LKAAM dan MUI Sumbar untuk proses selanjutnya. Selain di Sijunjung, buku tersebut juga beredar di sejumlah daerah di Sumbar seperti Solok dan Dharmasraya,” tutur Buya.
“MUI Sumbar menunggu surat dari Kab/Kota kemudian akan menyurati penerbit agar tidak terulang lagi,” tutur Buya Gusrizal.
Buya menambahkan MUI Sumbar juga menunggu pandangan LKAAM Sumbar.
Sementara itu Kadis Pendidikan Usman Gumanti mengatakan, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. “Ini merupakan pembelajaran dan masukan yang baik bagi kita, seharusnya setiap buku yang akan diedarkan ke siswa terlebih dahulu dibaca secara detail oleh guru. Artinya kita perlu ada tim baca agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” sebut kadis.
Menurut dari kepala dinas, sekolah membeli buku tersebut melalui aplikasi SIPLAH dengan menggunakan dana BOS tahun 2021. “Pembelian dilakukan oleh sekolah masing-masing, ada sembilan sekolah dasar dengan jumlah 263 eksemplar,” tutur kadis.