Oleh: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sumatera Barat, Buya Dr. Gusrizal Dt. Palimo Basa
Memimpin adalah pekerjaan yang berat dan menjadi pemimpin berarti memikul amanah yang pasti akan diminta pertanggungjawabannya !
Di sisi lain, yang maju menawarkan diri bahkan meminta kepemimpinan itu adalah manusia yang tidak sempurna dengan segala kelemahan.
Kalau memang ada keimanan di dalam diri dan kesadaran terhadap hakikat kepemimpinan di atas, apakah tidak akan berhenti melakukan deklarasi menjadi calon pemimpin dengan cara yang tidak menunjukkan ketakutan kepada Allah swt ???!!!
Berhentilah mendeklarasikan kepemimpinan dengan BERJOGED-JOGED !!!
Tuan-tuan bila mendapatkan jabatan tersebut, tak akan selamat memikulnya tanpa pertolongan Allah swt. Karena itu, mulailah melangkah dengan berserah diri kepada Allah swt dan berjalan dengan ketaqwaan kepada-Nya.
Ingatlah !
Janganlah lupa bahwa tuan-tuan bisa menjadi penyebab kehancuran negeri ini !
{وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا (١٦) }
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri lantaran kezaliman penduduknya, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah dan bergelimang harta di negeri itu agar mentaati Allah, tetapi mereka tidak mengindahkannya, bahkan mereka melakukan kedurhakaan dan pembangkangan, maka mereka pantas mendapatkan hukuman berupa azab yang menyeluruh, sehingga Kami pun membinasakan mereka dengan azab tersebut”. (QS. al-Isra’ 17:16)




