Buya Gusrizal Gazahar Sukses Bawa Aspirasi Minang ke Tingkat Nasional! Rekomendasi Munas MUI 2025 Diamini Seluruh Indonesia

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Gema suara Buya Dr. Gusrizal Gazahar Datuak Palimo Basa, Ketua MUI Sumatera Barat, berhasil menggugah hati para ulama se-Indonesia dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI MUI 2025. Pemikiran-pemikiran kritis sang ulama Minang ini ternyata diamini dan diadopsi menjadi rekomendasi resmi yang akan menjadi panduan umat Islam Indonesia ke depan.

“Flexing Pejabat Memang Harus Ditegaskan!”
Sorotan Buya Gusrizal tentang bahaya budayaflexing dan gaya hidup hedonis pejabat mendapat sambutan hangat dari peserta Munas. “Alhamdulillah, para ulama se-Indonesia sepakat bahwa flexing pejabat bukan sekadar masalah gaya hidup, tapi sudah menyentuh ranah keadilan sosial dan moralitas bangsa,” ujar Buya Gusrizal dengan nada prihatin.

Rekomendasi tentang larangan flexing ini bahkan menjadi salah satu poin paling viral dari seluruh hasil Munas. “Saat rakyat susah, indak patuik kita pamer kemewahan. Ini prinsip dasar masyarakatakat yang diajarkan nenek moyang kita di Minang,” tegasnya.

Darurat Judi Online: Konsensus Nasional
Keprihatinan Buya Gusrizal tentang darurat judi online yang merugikan negara hingga triliunan rupiah juga diamini seluruh peserta Munas.”Data Rp 1.200 triliun dari PPATK itu mambuatkan kita semua. Ini bukan masalah sektoral lagi, tapi sudah darurat nasional yang mengancam generasi muda.”

“Alhamdulillah, rekomendasi kita untuk penanganan extra ordinary terhadap judi online dan pinjol ilegal diterima sebagai konsensus nasional,” ucap Buya Gusrizal dengan lega.

Ekonomi Kerakyatan Jadi Perhatian Serius
Gagasan Buya Gusrizal tentang penguatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi dan ZISWAF juga mendapat tempat istimewa dalam rekomendasi Munas.”Kita bersyukur, semangang adaik basandi syarak, syarak basandi Kitabullah yang kita usung dari Minang, sejalan dengan visi MUI pusat untuk membangun ekonomi yang berkeadilan.”

“Optimalisasi ZISWAF untuk kemandirian umat bukan lagi wacana, tapi sudah menjadi komitmen bersama MUI se-Indonesia,” tambahnya.

Dukungan untuk Palestina dan Penolakan Islamofobia
Buya Gusrizal juga mengapresiasi kesepakatan bulat MUI dalam memperkuat solidaritas untuk Palestina dan menolak Islamofobia.”Sebagai umat Islam terbesar di dunia, Indonesia harus menjadi pelopor perdamaian dunia. Alhamdulillah, ini disepakati bersama.”

“Inilah Kekuatan Musyawarah Mufakat”
Dalam refleksinya,Buya Gusrizal menegaskan bahwa keberhasilan rumusan rekomendasi Munas membuktikan kekuatan musyawarah mufakat ala Indonesia. “Insya Allah, apa yang kita rumuskan bersama ini bukan sekadar wacana, tapi akan kita tindaklanjuti dengan aksi nyata di tingkat daerah maupun nasional.”

“Mulai dari penanganan flexing pejabat, darurat judi online, hingga penguatan ekonomi umat, semua akan kita usulkan ke pemerintah sebagai agenda prioritas,” pungkasnya penuh optimisme.

Dengan disahkannya seluruh rekomendasi Munas, kini tantangan terbesarnya adalah eksekusi di tingkat lapangan. Buya Gusrizal dan seluruh jajaran MUI se-Indonesia berkomitmen untuk memastikan rekomendasi ini tidak hanya menjadi arsip, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh umat dan bangsa.

Semoga dengan kesepakatan bulat ini, MUI bisa semakin memperkuat perannya sebagai penjaga moral bangsa dan penyambung lidah umat!

Related posts