MINANGKABAUNEWS.com,PADANG — Wakil Ketua dan Ketua Pengurus Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatra Barat (Sumbar) menyampaikan ceramah Ramadhan terakhir dengan mengangkat tafsir Surah Al-Baqarah ayat 143, Sabtu (29/3/2025). Acara yang digelar di Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar ini menekankan pentingnya umat Islam menjadi ummatan wasathan (komunitas moderat) yang adil dan menjadi teladan bagi masyarakat.
Dalam ceramahnya, Ketua Pengurus Masjid, Buya Ki Jal Atri Tanjung, menjelaskan bahwa Al-Baqarah 143 mengisyaratkan posisi istimewa umat Islam sebagai saksi atas kebenaran dan keadilan. “Allah menjadikan kita umat pertengahan, tidak ekstrem dalam beribadah maupun bermuamalah. Di bulan Ramadhan ini, kita diajarkan untuk menyeimbangkan antara kepasrahan spiritual dan tanggung jawab sosial,” ujarnya di hadapan ratusan jamaah.
Dalam kajian ini, KI Jal Atri Tanjung menyoroti tujuh nilai utama dalam Islam wasathiyah:
1. Tawazun – keseimbangan antara aspek material dan spiritual,
2. I’tidal – perilaku adil dan proporsional,
3. Tasamuh – sikap toleran terhadap perbedaan,
4. Shura – musyawarah dalam pengambilan keputusan,
5. Islah – terus memperbaiki diri untuk kebaikan bersama,
6. Qudwah – menjadi teladan dalam kehidupan,
7. Muwathanah – kesadaran sebagai warga negara yang patuh pada hukum.
Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi bagi kehidupan umat Islam di Indonesia, yang dikenal dengan keberagaman agama, suku, dan budaya.Ia menambahkan bahwa konsep ummatan wasathan harus diwujudkan melalui peran aktif dalam membangun keadilan dan kesejahteraan masyarakat. “Ramadhan adalah momentum untuk merefleksikan kepedulian. Sebagai saksi atas manusia, kita harus menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan toleransi,” tegasnya.
Buya menyoroti program unggulan Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar, seperti kesehatan gratis, pendidikan MDA, dan wakaf uang, sebagai bentuk konkret implementasi ayat tersebut.
Jamaah terlihat antusias menyimak materi. “Ceramah ini mengingatkan kita bahwa moderasi bukan sekadar wacana, tapi aksi nyata. Sangat relevan dengan kondisi saat ini,” ujar Amrizal Guci, salah satu peserta.
Kegiatan ini menandai penutup seri ceramah Ramadhan 1446 H di masjid tersebut, sekaligus menjadi pengingat akan peran strategis umat Islam dalam menjawab tantangan zaman dengan prinsip keadilan dan keseimbangan.






