Cetak Sejarah Baru & Pergeseran Muhammadiyah Sumbar

  • Whatsapp

Oleh: Nurrahmat, SH, S. Kom,
Wakil Sekretaris MPI PWM Sumbar 2015-2022 & Wakil Ketua PWPM Sumbar

Alhamdulillah, Musyawarah Wilayah ke-42 Muhammadiyah-Aisyiyah Sumatera Barat Musywil kali ini.mencetak dua sejarah tuan rumah di AUM kebanggaan UM Sumbar dan melahirkan ketua PWM termuda di usia 46 tahun dalam sejarah Muhammadiyah Sumbar mungkin juga Indonesia.

Read More

Apapun itu, Musywil yang berlangsung selama dua hari 24-25 Desember 2022 di UM Sumbar Kota Padang telah selesai dan menghasilkan beberapa keputusan. Salah satu hasil utama adalah formatur 13 dan ketuanya. Nah, ada sedikit catatan untuk formatur ini.

Kesinambungan

Pertama dan utama secara pribadi saya wajib sampaikan selamat kepada 51 calon umumnya dan 13 formatur khususnya. Mereka telah mewakili saya yang tidak mendaftar jadi calon PWM Sumbar

Formatur terdiri dari 2 petahana dan 11 wajah baru. Kesinambungan hubungan PWM dan PDM serta programnya akan terjaga. 11 wajah baru terdiri 2 dari organ PWM, 1 Ortom, dan 1 dari PDM Bukittinggi, dan lainnya.

Musyawirin cukup paham sehingga tidak ada calon yang jauh dan berpotensi sulit bertemu langsung saat rapat belum diberi kesempatan.

Semoga Bapak Ismail Novel yang rumahnya paling jauh bisa mengikuti rapat rutin PWM di Kantor GDM 62 Sawahan Padang dengan baik dan istiqamah.

Pergeseran

Hasil paling menarik tentu terpilihnya tokoh muda Dr. Bachtiar sebagai Ketua PWM Sumbar 2022-2027.

Pertama, Bachtiar menjadi tokoh muda pertama menjadi Ketua PW Muhammadiyah Sumbar di usia 46 tahun 

Kedua, ‘blusukan’ ke cabang-cabang masih menjadi faktor utama keterpilihan calon.

Ketiga dan paling serius, hasil ini mewakili keadaan pikiran dan psikologi musyawirin. Dr Bachtiar mewakili kelompok mediator di jajaran PWM Sumbar.

Hasil pilihan ini menyatakan bahwa musyawirin merasa yang dibutuhkan oleh Muhammadiyah Sumbar bukan ulama fakih tetapi tokoh yang mampu menjadi jembatan PWM hingga cabang.

Dengan kata lain, persepsi dan pandangan orang Muhammadiyah Sumbar tentang Muhammadiyah sedang mengalami pergeseran. Muhammadiyah bukan lagi dipandang sebagai gerakan pembaharuan pemikiran Islam yang harus dipimpin seorang akademisi dan penasehat politik.

Muhammadiyah lebih dipandang sebagai rumah aspirasi yang seharusnya dipimpin oleh seorang penyambung.

Bachtiar mengaku optimis dengan formasi PWM Sumbar dengan berbagai latar belakang profesi akan menjadikan Muhammadiyah Sumbar unggul dan bisa menjawab tantangan dari Ketua PP Muhammadiyah Buya Anwar Abbas.

Apa pun itu, formatur dan Ketua PWM Sumbar telah terpilih. Selanjutnya menyusun formasi lengkap dan segera bekerja kembali menuntaskan AUM yang perlu diselesaikan untuk mencerahkan ummat sesuai jargon Musywil. Memajukan Sumatera Barat dan Mencerahkan Ummat. Fastabiqul khairat.


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts