MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Udara pagi di ruang Jenderal Hoegeng, Mapolda Sumbar, Rabu (22/10), terasa berbeda. Bukan aroma formalitas rapat atau derap sepatu lars yang biasa menghiasi lorong-lorong markas besar itu. Hari itu, di lantai IV, yang mengalir adalah semangat kebersamaan dan denyut nadi kepedulian. Dalam rangka memperingati HUT ke-74 Humas Polri, Humas Polda Sumbar menggelar aksi kemanusiaan donor darah, berkolaborasi erat dengan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Sawahan.
Aula yang kerap menjadi saksi bisik strategi penegakan hukum, siang itu disulap menjadi ruang teduh penuh empati. Satu per satu, personel Polri—dari yang berbaju pradinas hingga perwira tinggi—serta staf dan masyarakat, dengan sukarela menelungkupkan lengan. Jarum-jarum steril menghubungkan pembuluh darah mereka ke kantong-kantong plastik bening, yang perlahan-lahan terisi merah. Darah itu bukan sekadar cairan biologis; ia menjadi metafora baru tentang tugas Polri: mengalirkan kehidupan.
Di tengah-tengah gelora aksi tersebut, Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol. Solihin, hadir memberikan semangat. Dalam sambutannya yang hangat, ia menegaskan bahwa tugas Polri melampaui sekadar menciptakan rasa aman.
“Donor darah ini adalah wujud nyata bakti kami, bukan hanya dengan pelayanan dan pengayoman, tetapi juga dengan sebuah tindakan kemanusiaan yang sangat personal: memberikan cairan kehidupan dari dalam tubuh kita sendiri,” ujar Brigjen Solihin, suaranya berwibawa namun penuh ketulusan.
Ia melanjutkan, “Setetes darah yang kita donasikan hari ini adalah sepercah harapan, pengobat lara, dan penyambung nyawa bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Inilah esensi dari Bhayangkara yang humanis, hadir di hati masyarakat.”
Brigjen Pol Solihin juga menambahkan ucapan selamat, “Selamat Hari Jadi ke-74 untuk Humas Polri. Semoga Humas Polri terus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi positif, transparan, dan membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri.”
Di sisi lain, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Barat, Kombes Pol. Susmelawati Rosya, selaku penggerak utama acara, tak henti menyampaikan apresiasi. Sorot matanya penuh keyakinan menyaksikan antusiasme para pendonor.
“Kami berterima kasih kepada seluruh anggota yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. Kegiatan ini bukan hanya memperingati Hari Jadi Humas Polri, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian kami terhadap masyarakat,” ujarnya, menegaskan bahwa komitmen ini bukan proyek satu hari.
Lebih dari sekadar seremoni, Kombes Susmelawati menegaskan bahwa aksi seperti ini akan berdenyut terus. “Kami ingin terus hadir di tengah masyarakat tidak hanya melalui tugas kepolisian, tetapi juga lewat aksi kemanusiaan dan sosial yang memberikan manfaat langsung,” tambahnya, menegaskan janji kehadiran yang lebih dalam dan bermakna.
Dalam narasi besar Polri yang Presisi, aksi nyata di Ruang Hoegeng ini adalah implementasinya yang paling membumi. Ia bukan hanya prediktif dalam membaca kebutuhan masyarakat, tapi juga responsif dan transparan dalam wujud kepedulian. Empati yang terpancar dan semangat berbagi dalam ruang itu secara diam-diam memperkuat sebuah hubungan yang tak tergantikan: kepercayaan.
Dengan terkumpulnya 74 kantong darah—sebuah angka yang simbolis mengikuti usia Humas Polri—Polda Sumbar telah menorehkan catatan penting. Mereka membuktikan, bakti yang paling berkesan adalah yang mengalir langsung dari hati, menyusuri pembuluh darah, untuk menjadi anugerah dan napas bagi sesama. Sebuah janji bahwa seragam itu tak hanya hadir untuk melindungi, tetapi juga untuk menghidupi.






