MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PANJANG – Daun-daun yang biasanya berguguran dianggap sampah, di tangan Fadhila Rasyida justru disulap menjadi motif eksklusif pada kain. Inovasinya yang memadukan seni, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat itu membawanya meraih gelar Juara II Pemuda Pelopor Kota Padang Panjang, September 2025.
Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat itu tak menyangka kecintaannya pada teknik ecoprint bisa melambungkan namanya di ajang yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) setempat. Melalui brand Eikora, Fadhila tak sekadar menciptakan produk fashion ramah lingkungan, tetapi juga membuka ruang bagi anak muda dan perempuan untuk terlibat dalam gerakan pelestarian alam.
“Ecoprint ini seperti menyimpan cerita alam dalam sehelai kain. Setiap daun yang kami gunakan meninggalkan jejak warna dan bentuk yang unik, tak ada yang sama,” ujar Fadhila, menggambarkan filosofi di balik karyanya.
Inovasinya dinilai dewan juri tidak hanya memiliki nilai seni tinggi, tetapi juga dampak sosial yang nyata. Programnya mampu menggerakkan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal sekaligus memperkuat daya tarik wisata Padang Panjang melalui kearifan lokal.
Prestasi ini mengantarkan Fadhila ke babak selanjutnya. Ia akan mewakili Kota Padang Panjang dalam Seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Sumatera Barat, membawa misi pelestarian lingkungan ke panggung yang lebih luas.
Rektor UM Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, M.A., menyebut pencapaian Fadhila sebagai bukti bahwa mahasiswa tidak hanya dididik untuk unggul secara akademik. “Tapi juga ditantang untuk peka terhadap isu sosial dan lingkungan di sekitarnya. Inilah generasi yang kita butuhkan untuk pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Kini, Fadhila tak hanya sibuk dengan buku-buku bahasa Inggris, tetapi juga dengan ratusan helai daun yang siap diolah menjadi karya yang bermakna. Perjalanannya baru dimulai.
