MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Jarak dan kondisi geografis tak lagi menjadi penghalang bagi anak-anak dari daerah tertinggal untuk mengenyam pendidikan berkualitas. Hal inilah yang diwujudkan melalui Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, secara tegas menyatakan komitmennya untuk memastikan pemerataan layanan pendidikan bagi setiap anak bangsa.
Semangat ini disampaikan Mahyeldi dalam Pembinaan Karakter Siswa ADEM 3T Tahun 2025 di Edotel Bundo Kandung, SMKN 9 Padang, Rabu (19/11/2025). Ia menyatakan kebanggaannya dapat terlibat langsung dalam mendidik generasi muda hebat asal Mentawai.
“Pendidikan adalah hak semua anak, di mana pun mereka berada. Kehadiran ratusan pelajar Mentawai di sekolah-sekolah Padang adalah bukti nyata bahwa kita serius membuka kesempatan yang sama. Di sini, kalian tidak berjalan sendiri. Pemerintah hadir untuk mendampingi langkah kalian,” tegas Gubernur.
Tak hanya menekankan pentingnya aspek akademik, Mahyeldi juga menyoroti pembentukan karakter sebagai fondasi kesuksesan. Ia menegaskan bahwa ilmu pengetahuan harus ditopang oleh akhlak mulia, kedisiplinan, dan etos kerja yang kuat agar mampu bersaing di masa depan.
“Karakter adalah pondasi. Yakinlah, kalian memiliki potensi besar. Manfaatkan momen ini untuk memperluas wawasan, membangun jejaring, dan kelak kembali ke Mentawai sebagai agen perubahan,” pesannya.
Dukungan juga datang dari Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana. Ia menyambut baik program ADEM sebagai jembatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah kepulauan tersebut. Menurutnya, program ini telah membawa perubahan signifikan dalam proses belajar anak-anak Mentawai.
Pada tahun 2025, sebanyak 102 siswa ADEM asal Mentawai mendapatkan kesempatan emas untuk belajar di sekolah-sekolah unggulan di Padang. Mereka tersebar di SMAN 1 Padang (30 siswa), SMAN 3 Padang (30 siswa), SMKN 9 Padang (30 siswa), dan SMAN 10 Padang (12 siswa).
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Habibul Fuadi, menjelaskan bahwa program ini tidak berhenti di jenjang menengah. Melalui ADEM, jalan menuju perguruan tinggi terbuka lebar berkat Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).
“Komitmen kami kuat untuk memastikan program ini berkelanjutan. Ini adalah investasi kita untuk masa depan dan pemerataan pendidikan yang berkeadilan,” pungkas Habibul.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan semangat para siswa, Program ADEM tidak sekadar memindahkan bangku sekolah, tetapi membangun harapan dan menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan dari daerah.






