MINANGKABAUNEWS.com,PADANG – Puluhan mahasiswa dari Komite Komunikasi Muda (KKM) Sumatera Barat bersama sejumlah organisasi mahasiswa lainnya menggelar aksi protes di depan Kantor Polda Sumbar, Jumat (29/11/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, mundur dari jabatannya.
Tuntutan ini dipicu oleh insiden penembakan yang melibatkan perwira kepolisian, AKP Dadang Iskandar, terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar. Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari di area parkir Polres Solok Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Demonstrasi yang dimulai pukul 16.00 WIB ini diwarnai dengan orasi, pembentangan spanduk, serta pembakaran ban di depan gerbang kantor Polda Sumbar. Dalam orasi, mahasiswa menyuarakan protes terhadap pengelolaan sumber daya alam secara ilegal di Sumatera Barat yang diduga melibatkan oknum aparat.
Koordinator aksi, Taufiqul Hakim, menjelaskan bahwa kasus penembakan tersebut merupakan puncak dari konflik terkait tambang ilegal yang diolah secara tidak sah. Ia menduga ada pihak-pihak yang meminta bagian dari hasil tambang ilegal tersebut, hingga berujung pada pertumpahan darah.
“Kami mendesak Kapolda Sumbar untuk mengusut tuntas kasus ini. Tidak boleh ada lagi oknum yang terlibat dalam aktivitas tambang ilegal, apalagi sampai terjadi tragedi seperti ini,” ujar Taufiqul Hakim.
Ia juga menilai bahwa kelalaian Polda Sumbar dalam mengawasi tambang ilegal menjadi salah satu penyebab terjadinya insiden penembakan tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa meminta Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono untuk segera mundur dari jabatannya.
“Jika Kapolda tidak mampu menjalankan tugasnya dalam menertibkan tambang ilegal dan mengusut kasus ini, kami mendesak agar beliau dicopot dari jabatannya,” tegasnya.
Mahasiswa juga menyampaikan pesan kepada Kapolri untuk segera mengambil tindakan tegas terkait permasalahan tambang ilegal dan oknum-oknum yang terlibat.
“Pesan kami jelas, Kapolda harus dicopot jika tidak mampu menuntaskan persoalan ini,” pungkas Taufiqul Hakim.