PESISIR SELATAN — Suasana duka masih menyelimuti Kabupaten Pesisir Selatan. Hujan tak kunjung reda, rumah-rumah terendam lumpur, dan ribuan warga terpaksa mengungsi dengan membawa sisa-sisa harta yang bisa terselamatkan. Di tengah kepiluan itu, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni bersama Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni dan Dandim 0311/Pessel Letkol Czi Theodorus, S.T., M.Han., bergerak menembus genangan banjir demi menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.
Sabtu (29/11/2025), tim terpadu penanganan bencana Pesisir Selatan turun langsung ke beberapa kecamatan. Langkah itu dilakukan karena kondisi di lapangan semakin memprihatinkan: akses jalan terputus, permukiman terendam, dan warga kehilangan sumber penghidupan.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni mengatakan bahwa pemerintah daerah bersama Forkopimda serta OPD terkait berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan tidak ada warga yang terabaikan.
“Kondisi ini sudah kita sampaikan ke pemerintah pusat melalui BNPB, Kemenkes, dan Kementerian Sosial. Saya akan memegang kendali langsung. Seluruh OPD, Wabup, dan Sekda sudah saya instruksikan untuk turun ke lapangan,” ujarnya dengan nada tegas namun tampak menahan keprihatinan.
Ia meminta camat dan nagari segera melakukan pendataan lengkap warga yang terdampak, agar bantuan dapat tersalurkan dengan tepat. Setiap laporan diharapkan masuk ke BPBD Pessel untuk percepatan penanganan.
Sementara itu, Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni menyampaikan kesedihan mendalam melihat kondisi masyarakat Pesisir Selatan. Dari kecamatan ke kecamatan, ia melihat wajah-wajah lelah yang masih memaksakan senyum, berharap ada pertolongan yang datang lebih cepat.
“Ada kurang lebih enam kabupaten/kota di Sumbar yang terdampak banjir dan longsor cukup parah, dan Pesisir Selatan adalah salah satunya.” tutur Lisda dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Ia menegaskan bahwa dirinya telah mengirimkan proposal kebutuhan darurat kepada pemerintah pusat, termasuk ke BNPB dan Kementerian Sosial. Semua dilakukan demi meringankan beban masyarakat yang kini tengah menghadapi masa-masa sulit.
“Ini bukti bahwa pemerintah daerah dan seluruh jajaran hadir di tengah masyarakat. Kita tidak boleh tinggal diam. Langkah cepat harus dilakukan, termasuk mengidentifikasi penyebab banjir agar kejadian serupa bisa dicegah,” lanjutnya.
Hari ini, tim kembali menyalurkan bantuan logistik ke beberapa nagari di Kecamatan Batang Kapas. Meskipun bantuan terus berdatangan, air mata warga masih belum benar-benar kering. Banyak dari mereka masih kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, bahkan beberapa kehilangan anggota keluarga.
Di tengah bencana ini, satu hal yang tersisa adalah harapan: harapan bahwa pemerintah terus bergerak, harapan bahwa bantuan terus mengalir, dan harapan bahwa Pesisir Selatan akan kembali bangkit dari luka-luka yang ditinggalkan bencana alam ini.






