MINANGKABAUNEWS.com, BUKITTINGGI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bukittinggi menggelar rapat paripurna dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-239.
Rapat yang dihadiri Gubernur Provinsi Sumatra Barat tersebut, berlangsung di Balai Sidang Bung Hatta, Jum’at (22/12/2023).

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengatakan, tagline peringatan Hari Jadi Kota kali ini, adalah “Kolaborasi untuk Bukittinggi Hebat dan Indonesia Maju.”
Secara konseptual dan gagasan tagline ini merupakan sebuah fondasi berpikir bahwa seluruh potensi yang ada, seluruh lapisan masyarakat harus bergerak bersama untuk membesarkan Bukittinggi.
“Bergerak bersama untuk Indonesia maju dan yang paling utama bergerak bersama menuju kehidupan yang lebih sejahtera,” kata Erman.
Ia menuturkan, menjadi sebuah kewajiban bagi pemerintah daerah untuk selalu menyusun program dalam mewujudkan kesejahteraan dan standar hidup yang sangat layak untuk masyarakat Kota Bukittinggi. Melalui APBD 2022, dan 2023.
Untuk Tahun 2024, kata Erman, dialokasikan anggaran belanja untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi warga, berupa subsidi pinjaman skala mikro pada BPRS Jam Gadang dengan nama Tabungan Utsman,
“Kita terus berkomitmen untuk jaminan kesehatan UHC melalui BPJS Kesehatan, membebaskan uang sekolah sampai tingkat SLTA dengan memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK), serta memberikan perlindungan bagi pekerja sosial non ASN melalui BPJS Tenaga Kerja,” katanya.
“Serta memberikan bantuan sosial bagi warga kota yang mengalami musibah sehingga memiliki resiko sosial, dan masih banyak program kegiatan lain yang sasaran utamanya adalah masyarakat kurang mampu,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bukittinggi Beny Yusrial mengatakan, Kota Bukittinggi kembali memperingati hari jadinya yang ke-239, momentum peringatan hari jadi kota perlu dimaknai dengan melakukan koreksi, instropeksi dan evaluasi.
Ia menambahkan, apa yang di raih Kota Bukittinggi hari ini merupakan upaya maksimal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi.
“Pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat, yaitu antara Pemko Bukittinggi dan DPRD Bukittinggi serta dukungan dari segenap lapisan masyarakat Kota Bukittinggi,” imbuhnya. (*)






