MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Direktur Politeknik Aisyiyah (Polita) Sumatera Barat, menekankan bahwa pendidikan keperawatan tidak hanya sebatas keterampilan medis semata, tetapi juga harus dibalut dengan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai fondasi moral dan spiritual.
Menurutnya, integrasi antara kompetensi profesional dan nilai keislaman akan melahirkan tenaga kesehatan yang unggul, humanis, serta mampu memberikan pelayanan kesehatan yang menyentuh dimensi lahir dan batin pasien.
“Keperawatan bukan sekadar praktik klinis. Di balik setiap tindakan medis, ada amanah kemanusiaan yang harus dijalankan dengan keikhlasan, etika, dan nilai Islam. Inilah yang menjadi ciri khas lulusan Polita,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (23/8/2025).
Ia menambahkan, tantangan global di bidang kesehatan menuntut perawat tidak hanya menguasai sains dan teknologi, tetapi juga memiliki integritas dan karakter. Dengan demikian, lulusan keperawatan Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi role model tenaga kesehatan berdaya saing tinggi, berjiwa pelayanan, sekaligus berakhlak mulia.
Politeknik Aisyiyah Sumbar saat ini terus memperkuat kurikulum berbasis integrasi ilmu dan nilai keislaman, termasuk melalui penguatan mata kuliah keislaman, pengabdian masyarakat, hingga pembiasaan spiritual di lingkungan kampus.
“Visi kami jelas, Polita ingin melahirkan perawat yang tidak hanya kompeten secara akademik, tapi juga siap menjadi agen perubahan dengan spirit Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.






