Dorong Pekerja Migran Berkualitas, Menteri P2MI Ajak Warga Sumbar Manfaatkan Peluang Kerja Luar Negeri

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sekaligus Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding, mengajak masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk lebih memanfaatkan peluang kerja di luar negeri. Menurutnya, bekerja di luar negeri tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga membuka peluang alih pengetahuan dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan ketika kembali ke tanah air.

Hal ini disampaikan Abdul Kadir Karding saat bersilaturahmi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar beserta para kepala daerah se-Sumbar di Auditorium Istana Gubernur, Selasa (3/6/2025). Berdasarkan data Kementerian P2MI, hingga tahun 2025 tercatat baru 1.854 warga Sumbar yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.

“Orang Minang sejak dulu dikenal memiliki semangat merantau yang kuat. Tinggal bagaimana kita mendorong peningkatan keterampilan teknis mereka. Saat bekerja di luar negeri, akan ada proses transfer ilmu dan keahlian, yang nantinya bisa bermanfaat bagi daerah asal saat mereka kembali,” jelas Menteri Abdul.

Ia menambahkan, Kementerian P2MI yang merupakan lembaga baru hasil restrukturisasi kebijakan tenaga kerja migran, memiliki dua fokus utama sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Pertama, peningkatan kualitas perlindungan PMI. Kedua, penguatan penempatan PMI terampil untuk mendongkrak kesejahteraan dan citra Indonesia di mata dunia.

“Hingga Mei 2025, tersedia sekitar 1,7 juta lowongan kerja dari berbagai negara. Mayoritas berada di sektor formal seperti perawat, teknisi, juru masak, dan lainnya, dengan gaji berkisar Rp15 juta hingga Rp30 juta per bulan. Karena itu, ke depan, pelatihan akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan sektor formal ini,” imbuhnya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, turut mengapresiasi dorongan pemerintah pusat tersebut. Ia menyebutkan bahwa budaya merantau sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat Minang. Meski begitu, ia mengakui perlindungan terhadap PMI masih menjadi tantangan yang perlu ditangani secara serius.

“Pemprov Sumbar telah membentuk Satuan Tugas untuk perlindungan PMI, melibatkan lintas instansi dan lembaga terkait. Berdasarkan data tahun 2024, tercatat 1.473 warga Sumbar yang bekerja di luar negeri, sebagian besar di Malaysia, Jepang, dan negara lainnya,” terang Mahyeldi.

Lebih lanjut, Mahyeldi menyatakan komitmen Pemprov untuk menjadikan Sumbar sebagai daerah penyedia pekerja migran berkualitas. Ia juga menekankan pentingnya peran diaspora Minang di luar negeri sebagai mitra strategis dalam memperkuat perlindungan dan jejaring kerja.

“Kami terus menjaga komunikasi dengan perkumpulan Minang Diaspora yang tersebar di berbagai negara. Mereka menjadi jembatan informasi sekaligus pelindung sosial bagi saudara-saudara kita di perantauan,” tambahnya.

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, Pj Sekda Yozarwardi UP, Ketua DPRD Sumbar sementara Eviyandri, Wali Kota Pariaman Yota Balad, Wawako Padang Panjang Allex Saputra, Wawako Padang Maigus Nasir, Wabup Lima Puluh Kota Ahlul Badrito, Wabup Agam Muhammad Iqbal, serta Wabup Solok Candra.

Related posts