MINANGKABAUNEWS.COM, PAYAKUMBUH – Kulit pisang bisa dijadikan keripik untuk makanan? Mungkin terdengar aneh. Selama ini yang lazimnya, buah pisang yang dijadikan keripik pisang. Tapi tulah inovasi yang dikembangkan oleh dua orang dosen yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Kulit pisang merupakan salah satu bagian buah pisang yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal bagi sebagian besar masyarakat. Kulit pisang biasanya dijadikan pakan ternak, pupuk organik atau hanya dibuang begitu saja.
“Banyaknya kulit pisang yang terbuang menjadikan kulit pisang tidak bernilai bagi masyarakat, padahal kulit pisang dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi produk makanan yang bergizi,” kata Dosen UM Sumbar, Revi Ernanda dan anggota Chika Sumbari, di sela kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kotopanjang Lampasi, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari, Kota Payakumbuh, Senin (31/10).
Tim dosen Fakultas pertanian UM Sumbar mengaku berinisiatif membuat ide inovatif, menjadikan kulit pisang menjadi keripik kulit pisang. Inovasi tersebut kini disosialisasikan kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat.
“Harapannya kulit pisang tidak lagi terbuang sia-sia. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi kelompok wanita tani terkait pemanfaatan limbah kulit pisang, agar bisa bernilai ekonomis tinggi,” tambahnya.
Masyarakat sasaran yang dibidik adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sungai Tabir, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, Kota Payakumbuh. Kegiatan tersebut digelar selama bulan September hingga Oktober 2022 dan berakhir Senin (31/10).
Bertempat di kenagarian Koto Panjang Padang, kegiatan dihadiri hampir seluruh anggota kelompok, baik yang mengolah pisang maupun yang tidak.
Selama ini masyarakat setempat yang pada umumnya mengolah pisang menjadi keripik dan menghasilkan limbah kulit pisang yang banyak.
“Namun dengan pengetahuan yang baru ini, diharapkan pelaku usaha keripik pisang tidak saja membuat keripik pisang, tetapi juga keripik kulit pisang,” harap Revi Ernanda.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Revi Ernanda dan anggota Chika Sumbari, menyampaikan materi seputar pemanfaatan kulit pisang menjadi keripik kulit pisang sebagai upaya dalam memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Kulit pisang masak yang selama ini dibuang terlebih dahulu dihaluskan, ditambah tepung, dan diberi penyedap rasa hingga menjadi adonan. Adonan kemudian dipotong-potong hingga membentuk irisan keripik mentah.
“Setelah itu dikeringkan di bawah sinar matahari. Jika sudah kering digoreng hingga menjadi keripik yang enak untuk dimakan,” sebutnya.
Peningkatan keterampilan kelompok tani dapat diterapkan dengan memberikan pendampingan kepada kelompok tani yang menghasilkan produk sendiri, berupa pelatihan pengolahan produk.
Setelah itu, peserta juga diberikan pelatihan e-marketing, dan pelatihan kewirausahaan lainnya agar kelompok tani dapat memiliki kemampuan dalam meningkatkan nilai tambah suatu produk dan dapat meningkatkan perekonomian. (akg)