MINANGKABAUNEWS.com, PASAMAN — Di tengah maraknya kasus kekerasan terhadap anak, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menggandeng Aisyiyah Pasaman meluncurkan program pendampingan keluarga. Inisiatif ini hadir sebagai respons atas kekhawatiran yang kian membumbung di daerah itu.
“Lemahnya pendidikan karakter dalam keluarga sering memicu hilangnya empati dan luapan emosi yang berakhir pada kekerasan,” ujar Dr. Rahmi, MA, ketua program, dalam pelatihan perdana yang digelar 11 Oktober 2025 di MDTA Muhammadiyah Nagari Bahagia, Padang Gelugur.
Program bertajuk “Pendidikan Karakter dalam Keluarga untuk Mencegah Kekerasan terhadap Anak” ini tak hanya berhenti pada pelatihan. Rencananya, akan dibentuk Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dengan pendampingan dosen-dosen UM Sumbar. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Didanai Kemendikbudristek melalui skema PKM 2025, kolaborasi ini diharapkan mampu mengukuhkan peran keluarga dan masyarakat sebagai garda terdepan melindungi anak dari kekerasan.






