MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI – Perkembangan uji klinis Vaksin ArCov-2 saat ini, sudah memasuki fase tiga.
“Jadi setelah di uji coba kepada manusia dengan jumlah ribuan, Sekarang ini akan diberikan kepada orang-orang dengan jumlah yang cukup banyak,” ujar dr.Deddy Herman di ruangan uji klinis, RSAM Bukittinggi, Sabtu (4/12/2021).
Dr. Deddy lebih lanjut mengatakan, direncanakan nanti Sedunia itu sekitar 34.000 orang dengan dana yang sangat besar, Indonesia ditargetkan mendapatkan 9000 peserta, saat ini sudah mencapai 3000 peserta.
“Ini vaksin yang sama dengan Moderna dan Pfizer dengan basis vaksin mRNA, bila Moderna dan Pfizer harus disimpan dalam suhu rendah dibawah minus 20 derajat. Dimana kelebihan vaksin ArCov-2 bisa disimpan dalam suhu biasa, sekitar 2-8 derajat celcius,” jelas Wakil ketua penanganan masalah CoV19 RSAM Bukittinggi ini.
Ia menambahkan, vaksin ini lebih baik dari pada Pfizer dan Moderna dalam hal penyimpanan sehingga kita bisa menggunakan untuk kondisi daerah-daerah yang tidak punya freezer atau alat pendingin dengan suhu dibawah minus 20 atau 30 derajat Celcius.
“Kita berharap mempunyai vaksin yang lain selain Moderna, Pfizer, dimana vaksin ArCoV-2 ini nantinya akan diproduksi di Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia mempunyai vaksin yang efektif untuk penyakit Covid-19,” imbuh dr. Deddy Herman.
Terus terang untuk kedepannya, bahwa vaksin mungkin setiap tahun akan diberikan kemasyarakat, karena penyakit Covid-19 akan menjadi penyakit endemi. Kita tahu seperti vaksin sinovac, awalnya diberikan kepada masyarakat setelah 2 kali vaksin masa kerja sekitar enam bulan. Sehingga mungkin bisa jadi setiap tahun akan dilakukan vaksinasi.
“Kalau kita melihat vaksin Moderna, dan Pfizer, di Singapura yang sudah divaksin dengan Pfizer ternyata juga banyak yang terkena Covid kembali, karena akan turun kembali setelah beberapa bulan,” imbuhnya.
Pemberian vaksin ArCov-2 ini, melalui tahap-tahap, kita awalnya melakukan skrining dan pemeriksaan secara lengkap, dari anamnesis penyakit, pemeriksaan fisis yang dilakukan dr Spesialis, Pemeriksaan laboratorium, Pemeriksaan PCR serta pemeriksaan darah rutin.
Tujuannya adalah untuk mengetahui orang- orang tersebut bisa divaksin.
“Jadi tidak langsung divaksin tapi betul- betul melalui pemeriksaan yang lebih hati-hati dulu, setelah diperiksa (skrining) kemudian orang-orang itu akan menunggu 2-3 hari sampai hasil laboratorium keluar,” terang Deddy.
Apabila dia lolos dari skrining tersebut, baru mereka itu dipersiapkan untuk diberikan vaksinasi, namun tetap sebelum divaksin, mereka akan tetap diperiksa terlebih dahulu apakah layak vaksin atau tidak? sesuai dengan standar yang baku pemberian vaksin.
Saat akan divaksinasi mereka juga akan diperiksa kembali. Tekanan darahnya, nadinya, kondisinya sesuai standar yang ada, sehingga betul-betul orang tersebut layak divaksin.
“Jadi tidak dengan cara yang terburu-buru tapi dengan hati-hati sekali, vaksinnya adalah ArCov-2, vaksin mRNA ini terus terang sangat baik sekali,” ucap dr. Deddy.
Alhamdulillah! Sudah ada beberapa yang divaksin, untuk di Bukittinggi yang sudah divaksin pertama, sekitar hampir 200 orang dengan vaksin ini dan masih menunggu 28 hari lagi untuk vaksin kedua.
“Namun kita menerima setiap hari untuk skrining dan divaksin, artinya setiap hari bertambah jumlahnya dan yang sudah diskring hampir 700 orang,” katanya.
Pihaknya akan berusaha untuk mencapai target sekitar 2 ribu sampai 3 ribu orang di Bukittinggi dan sekitarnya. Kalau masyarakat mau untuk divaksin, ikut serta dalam uji klinis ini. Silahkan datang!
“Kami akan memberikan reward, setiap yang datang,” tutup Deddy mengakhiri.