MINANGKABAUNEWS.com, PAYAKUMBUH – Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam membantu umat Islam menjalankan kewajiban agamanya secara lebih optimal. Sebab, ada sejumlah kewajiban dalam Islam yang tidak bisa dilakukan secara individu, tetapi memerlukan kebersamaan dalam organisasi yang kuat dan tertib, seperti menolong sesama muslim serta menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh, Ustadz Dr. H. Irwandi Nashir, dalam tausiyahnya pada acara buka puasa bersama keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Payakumbuh di Hotel Mangkuto, Senin (24/3/2025). Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman atau yang akrab disapa Om Zed.
Dalam kesempatan tersebut, Irwandi Nashir menjelaskan bahwa partai politik (parpol) merupakan kelanjutan dari organisasi keagamaan dalam ranah politik. “Parpol tidak hanya mampu menjalankan peran yang sama seperti organisasi keagamaan, tetapi juga memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan politik serta memperjuangkan kebijakan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam,” ujar dosen UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi itu.
Menurutnya, partai politik Islam memiliki peluang besar dalam membangun basis massa, menerbitkan media, merekrut dan membina anggota, serta memperjuangkan tujuan dan ideologi tertentu. Lebih dari itu, parpol juga bisa berperan dalam mencegah berbagai bentuk penyimpangan sosial dan memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan politik.
Terkait peran masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai Islam, Ustadz Irwandi mengutip Surat At-Taubah ayat 71 yang menekankan pentingnya saling tolong-menolong serta amar ma’ruf nahi mungkar. “Menariknya, dalam ayat ini, kewajiban sosial disebut lebih dahulu dibanding kewajiban individu seperti salat dan zakat. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran umat Islam dalam membangun kesalehan sosial selain kesalehan pribadi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat menjalankan tugas ini secara maksimal tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat. “Menolong sesama dan menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi kewajiban kita bersama,” pungkasnya.






