MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PANJANG –Suasana mencekam masih menyelimuti kawasan Jembatan Kembar di Batas Kota Silaiang Bawah, Padang Panjang, Sumatera Barat. Memasuki hari kedua pascabencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut, operasi penyelamatan besar-besaran terus berlangsung tanpa henti. Puluhan warga yang sebelumnya terjebak dan menyelamatkan diri ke lereng bukit kini tengah dievakuasi oleh tim gabungan dalam kondisi yang penuh tantangan.
Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi dan suhu dingin menjadi musuh utama para petugas lapangan. Namun, semangat untuk menyelamatkan nyawa membuat ratusan personel dari berbagai instansi terus bergerak cepat. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Brimob, Basarnas, BPBD, Satpol PP Damkar, Dinas Perhubungan, Tagana, PMI, hingga puluhan relawan lokal, bekerja sama memastikan tak ada satu pun warga yang tertinggal di lokasi berbahaya.
Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, yang mewakili Wali Kota Hendri Arnis, menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menggerakkan seluruh sumber daya untuk mempercepat proses evakuasi. “Wali Kota memberikan instruksi tegas agar semua kemampuan dimobilisasi ke lapangan. Prioritas tertinggi adalah keselamatan warga, baru kemudian pembukaan akses jalan yang tertimbun material longsor,” ungkap Allex dengan nada penuh tekad.
Proses evakuasi berlangsung dari berbagai titik di sekitar jembatan kembar yang kini porak-poranda. Para korban yang sebelumnya melarikan diri ke sisi bukit harus turun melalui medan yang terjal dan licin. Sebagian dari mereka bahkan harus melewati rel kereta api tanpa pagar pengaman di kiri dan kanan, sebuah momen yang mendebarkan namun menjadi satu-satunya jalan keluar.
Di bawah pengawasan ketat petugas, warga dipandu satu per satu menyeberangi jembatan kereta tersebut. Bagi yang turun dari lereng bukit di sisi lain, tim gabungan telah menyiapkan jalur aman melewati aliran sungai yang telah diamankan, serta jembatan kayu darurat yang dibangun secara gotong royong oleh para relawan. Setiap warga yang berhasil mencapai titik aman langsung dijemput oleh ambulans dan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pemeriksaan kesehatan menyeluruh.
Kondisi para korban yang dievakuasi terlihat memprihatinkan. Hampir seharian terpapar hujan lebat, udara dingin pegunungan, serta minimnya asupan makanan membuat banyak dari mereka terlihat lemas dan kelelahan. Sebagian besar adalah para pelintas dari luar Kota Padang Panjang yang sebelumnya terpaksa berhenti di area Jembatan Kembar karena akses jalan menuju Singgalang Kariang telah terputus akibat longsor di titik lain.
“Semua warga yang berhasil kami selamatkan langsung ditangani secara medis. Tidak ada yang boleh terlewat dari pemeriksaan kesehatan, karena kondisi mereka sangat rentan setelah mengalami situasi traumatis ini,” tegas Allex yang turut turun langsung ke lokasi untuk memimpin dan membantu proses evakuasi.
Untuk mempercepat kerja tim di lapangan, pemerintah kota mengimbau masyarakat umum yang tidak memiliki keperluan mendesak agar tidak mendekati lokasi bencana. Kerumunan warga yang penasaran justru dapat menghambat mobilitas alat berat dan kendaraan operasional yang tengah bekerja membersihkan material longsor yang menutup badan jalan utama.
“Kami sangat berharap cuaca mulai membaik dalam beberapa jam ke depan. Ini akan sangat membantu percepatan evakuasi korban yang masih berada di area sulit dijangkau, sekaligus mempercepat pembersihan material sehingga akses jalan bisa segera dibuka kembali,” harap Allex.
Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlanjut. Pemerintah setempat memastikan bahwa seluruh warga yang masih berada di lokasi terdampak akan terus dicari dan dievakuasi hingga dipastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal. Tim gabungan berkomitmen untuk bekerja hingga situasi benar-benar aman dan seluruh akses vital dapat berfungsi kembali.






