Duduak Samo Randah Tagak Samo Tinggi

  • Whatsapp

Oleh : Rahma Asdaqul Asma
Mahasiswa Sastra Minangkabau, FIB UNAND

 

Orang minangkabau sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan, persatuan dan kehangatan. Orang Minangkabau memiliki pandangan hidup bahwa seseorang secara individual atau berkelompok adalah setara dengan individu atau kelompok lain, hanya berbeda kadar dan peran bukan derajat.

 

Hal tersebut sesuai dengan petuah Minangkabau yaitu,”duduak samo randah, tagak samo tinggi” yang terjemahannya duduk sama rendah dan tegak sama tinggi,maksudnya adalah meskipun setiap individu itu berbeda dan memiliki peran masing-masing dalam masyarakat namun sejatinya setiap manusia adalah sama sederajat.

 

Sistem demokrasi telah lama hidup dan berkembang pada masyarakat Minangkabau. Ini dibuktikan dengan Prasasti Batu Batikam di daerah Limo Kaum Kabupaten Tanah Datar.

 

Duduak samo randah Tagak samo tinggiyang berarti demokrasi sesungguhnya di Minangkabau yaitu musyawarah dan mufakat serta selalu mempertimbangkan hubungan antarsesama, semua orang bisa memberikan ide, gagasan serta pemikirannya.

 

Duduak samo randah tagak samo tinggi berarti tidak ada yang merasa tinggi, lebih hebat dan lebih terdepan dari orang lain disitulah letak kebersamaan nya.

Model kebersamaannya ya itu, ada rasa kebersamaan saling menghargai saling menghormati satu sama lain, sehingga dalam hal yang menyangkut masyarakat itu di hidupkan musyawarah, jadi musyawarah sangat penting.

Duduak samo randah , orang yang sama baik dari ilmunya, kemampuan nya dan status sosialnya sama di dalam kampung dan nagari. Misalnya anak kemanakan dengan anak menakan yang lain sama status sosialnya. Sedangkan tagak samo tinggi artinya ada orang yang agak berpengalaman maka juga harus berdiri dengan orang yang memiliki pengalaman dan ilmu yang sama.

Misalnya kalau datuak duduk bersama dengan datuak juga karena memilki pangkat yang sama dan sama sama tinggi.

Ada juga isitilah duduak surang basampik sampik duduak basamo balapang lapang, makna dari pepatah ini ialah dengan kita bersama dicari rundiang saukua kato sasuai bulek aia ka pambuluah bulek kato ka mupakat. Diminangkabau tidak ada orang yang terbuang.

Duduak surang basampik sampik artinya hidup dalam sendiri tanpa kawan tanpa bermasyarakat hidup akan sempit “kok sakik ndak ado nan ka manolong, kok salah ndak ado nan ka manunjuiki, kok kurang ndak ado nan ka manambah” ini tanda nya hidup itu sempit, karena tak ada tempat berbagi, rasakan saja hidup ini sendiri.

 

Duduak surang basampik sampik itu dengan siapa akan bermusyawarah, dengan siapa akan mengadu. Orang yang hidup berdidiri sendiri akan selalu merasa kurang dalam segalanya baik finansial, pengetahuan, ilmu tidak ada yang akan menambahkan.

Duduak basamo balapang lapang ini adalah kiasan bahasa orang minangkabau bahwa hidup bersama itu apappun kesulitan bisa diatasi, jika kurang ada yang akan menambah jika lemah ada yang akan menguatkan, jika kurang ilmu ada yang akan mengajari.

 

Jika kurang dari segi ilmu kemasyarakatan orang tidak akan susah mengajari kita. Duduak basamo balapang lapang kita tidak akan merasa kesulitan.

 

Misalkan kita punya kehidupan yang sulit, jika kita hidup bersama maka akan terasa lega juga. Tidak ada masalah yang dipikul sendiri seperti kata pepatah barek samo dipikua ringan samo dijinjiang, kailia sarangkuah dayuang kamudiak sahantak galah. Duduak basamo balapang lapang mengisyaratkan juga luasnya pergaulan dan banyak teman dalam bahasa anak jaman sekarang disebut juga dengan supel dalam bergaul.

Related posts