MINANGKABAUNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) mewanti-wanti pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2024 jangan sampai menjadi petaka di kemudian hari.
Fahri Hamzah mengaku khawatir mengenai pelaksanaan Pemilu 2024. Dia menilai, Pemilu 2024 lebih rumit dibanding pemilu sebelumnya, terlebih dilaksanakan dalam kondisi Pandemi Covid-19.
Dikutip dari Suara.com jaringan Minangkabaunews.com, Fahri khawatir beban bagi penyelenggara pemilu jadi sangat berat.
Hingga pada akhirnya mengganggu kesiapan dan stamina penyelenggara pemilu. Mengingat, pelaksanaan pemilihan umum bakal sangat menyita energi para penyelenggara.
Sebab, selain memilih anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, anggota DPR, anggota DPD dan presiden-wapres, pemilu 2024 juga memilih kepada daerah.
Oleh sebab itu, Fahri Hamzah mengusulkan agar Pemilu 2024 tidak digelar secara serentak. “Jangan sampai pesta demokrasi jadi pesta kematian,” kata Fahri Hamzah, Jumat (4/2).
Sebelumnya, pada Pemilu 2019, terdapat ratusan petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugas. Petugas yang meninggal didiagnosis kelelahan karena seharian penuh mengawal jalannya pemilihan.
Sementara itu, Pemilu 2024 telah ditetapkan akan digelar pada 14 Februari 2024. Keputusan tersebut dituangkan KPU dalam Keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 yang diteken pada Senin (31/1).
Pada 14 Februari 2024, rakyat akan memilih Presiden-Wapres, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD. Sementara, pemungutan suara Pilkada akan digelar 27 November 2024 mendatang.