Festival Silek Tradisional Bakal Digelar di Bukittinggi pada Oktober 2022 Mendatang

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI – Sesuai rancangan dan arahan dari Sekretaris Daerah (Sekda), Wali Kota Bukittinggi, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan mengadakan festival Silek (red-Silat) Tradisi di Kota Bukittinggi.

“InsyaAllah, kita akan adakan di bulan Oktober 2022 mendatang,” ungkap Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Bukittinggi Mul Akhyar kepada Minangkabaunewscom di ruang kerjanya, Rabu (27/7/2022).

Read More

Ia menjelaskan, semoga rencana festival Silek ini nanti tidak ada halangan dan rencana ini juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Silek di Kota Bukittinggi.

“Kita berharap kabupaten/kota mempersiapkan pasilek se Sumatra Barat. Kita mengadakan tidak hanya tingkat kota tapi juga tingkat Provinsi Sumatra Barat yang akan di selenggarakan di Kota Bukittinggi mudah-mudahan berjalan lancar,” jelas Mul Akhyar.

Mul Akhyar berharap, Silek itu menjadi iven budaya dan menjadi kalender rutin di Kota Bukittinggi, karena Silek sudah mendunia dan sudah diakui WHO sebagai warisan budaya tak benda.

Ia menuturkan, barangkali Pemerintah Kota (Pemko) akan jadi Silek itu menjadikan icon sebuah olahraga atau seni tradisi di Bukittinggi.

Sebab menjaga tradisi itu, kata Mul Akhyar, merupakan pekerjaan yang paling berat. Menimbul, menjadikannya tidak susah tapi menjaganya itu hal yang paling berat.

“Kita berharap silek itu lebih terkenal dari Taekwondo, Judo karena itu adalah pakaian orang Minang,” tutur Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Bukittinggi itu.

Pihaknya menghimbau kepada pengiat Silek untuk tetap komitmen melatih sasaran. Anak-anak yang ikut dalam sasaran Silek, itu menjadikan mereka potensi untuk tidak hanya tingkat Sumbar. Namun juga untuk di tingkat nasional dan internasional.

Karena pasilek Indonesia mendapat juara I mendali emas di Malaysia dengan kecepatan kakinya luar biasa itu diakui dunia hanya dia seorang perempuan.

“Kita berharap, walaupun tradisi yang dibawanya, tapi lebih menjiwai Silek tradisi itu,” tutup Mul Akhyar mengakhiri.

Related posts