MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Pemerintah Kota Padang mengukuhkan 208 Dubalang untuk mengawasi warga dari tawuran hingga narkoba. Mereka digaji Rp105 ribu per hari dan mendapat jatah 79 motor listrik senilai Rp2,4 miliar.
Acara pengukuhan berlangsung di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center pada Kamis pekan lalu. Hadir jajaran Forkopimda, kepala dinas, camat, hingga Dubalang dari 104 kelurahan se-Kota Padang.
Wali Kota Padang Fadly Amran menjelaskan pembentukan Dubalang berakar dari titah ninik mamak. Program ini mengintegrasikan kearifan lokal Minangkabau dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Fenomena sosial sekarang banyak di luar prediksi. Dubalang hadir supaya nuansa bernagari tetap hidup di perkotaan,” kata Fadly dalam sambutannya.
Tugas utama Dubalang adalah mendeteksi secara dini berbagai bentuk penyimpangan sosial—mulai dari perkelahian massal, peredaran narkotika, hingga perilaku menyimpang lainnya.
Dua Orang per Kelurahan
Setiap kelurahan di Padang mendapat jatah dua Dubalang. Meski anggaran daerah tengah diperketat, rekrutmen ratusan personel ini tetap dijalankan sebagai bagian dari Program Unggulan Padang Sigap.
Fadly menegaskan Dubalang tidak bekerja sendirian. Mereka akan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja, TNI, Polri, dan Satkamling di tingkat kelurahan.
“Kuncinya ada pada sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan. Ini cerminan semangat Padang Sigap membangun kota yang aman,” ujarnya.
Keterlibatan tokoh masyarakat dan ninik mamak dinilai akan memperkuat pengawasan sosial di tingkat akar rumput.
“Dengan kehadiran Dubalang, masyarakat merasa ada yang memantau. Ini bisa mengurungkan niat berbuat pelanggaran,” tambah Fadly.
Insentif dan Kendaraan Operasional
Untuk menopang mobilitas, Pemkot Padang menyerahkan 79 unit sepeda motor listrik hasil kerja sama dengan Indomobil Grup. Pengadaan kendaraan menelan anggaran Rp2,4 miliar.
Motor listrik bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri itu tidak hanya untuk Dubalang. Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta unsur TNI dan Polri juga kebagian.
Selain kendaraan, para Dubalang menerima honor harian Rp105 ribu ditambah biaya konsumsi dan transportasi yang dialokasikan lewat anggaran kecamatan.
Klaim Penurunan Gangguan
Fadly mengklaim keberadaan Dubalang sudah membuahkan hasil positif selama masa percobaan beberapa bulan terakhir.
“Sudah terlihat penurunan signifikan pada potensi gangguan ketertiban. Komunikasi dan pengawasan sosial di lingkungan membaik,” katanya.
Wali kota menyampaikan terima kasih kepada Kepolisian, TNI, Kejaksaan, dan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatera Barat atas dukungan mereka.
“Dubalang adalah simbol kolaborasi adat dan pemerintah. Lewat Padang Sigap, kami ingin kota ini lebih aman, tertib, dan berkarakter,” pungkasnya.
Pengukuhan ditutup dengan prosesi adat duduk salapik dan makan bajamba di Youth Center.






