Pasaman, Minangkabaunews.com – Pasca Rencana Pelaksanaan pengembangan pariwisata berbasis halal di Kabupaten pasaman, Pemkab Pasaman gandeng UIN Imam Bonjol Padang.
Keseriusan Pemkab Pasaman tersebut, disampaikan Bupati Pasaman Sabar AS, saat membuka rapat kerjasama Pengembangan kawasan wisata halal di Ruang Rapat Bupati Pasaman, Selasa (30/4/2024)
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Rektor bidang Kemahsiswaan dan Kerjasama Imam Bonjol UIN Padang Almuqaram M.Dison dan rombongan, Kabid, Asisten Pemerintahan Teddy Martha, Kepala OPD terkait, Ketua LKAM Pasaman, Ketua MUI Pasaman, Dewan Pendidikan, Camat se Pasaman.
Bupati Pasaman dalam arahanya saat membuka rapat tersebut mengatakan,
Untuk peningkatan pembangunan percepatan kemajuan daerah maka tidak lain caranya bagaimana kita membangun kolaborasi membangun sinergisitas yang kuat semua kalangan semua pihak.
Kalau bicara wisata peran pihak swasta, investor, ada pihak perguruan tinggi, ada ITERA dan sebagainya, ada UNES kemudian ada media, ada dukungan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, pemangku adat, ulama dan sebagainya. Nah karena itu maka tekad kita untuk membangun kolaborasi dan sinergi itu maka di wujudkan dalam bentuk antara lain kerja sama dengan UIN, kami sungguh apresiasi atas atensi atas dukungan dari UIN tersebut, ujar Sabar AS.
Terima kasih kepada keluarga besar UIN Imam Bonjol Padang terhadap
Kolaborasi sinergi ini terkait tataran konsep legal tetapi harus implementatif mesti diwujud nyatakan dalam bentuk aksi-aksi nyata sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan pembangunan daerah kita berdampak, Kegiatan tersebut meski terukur juga nanti kita minta UIN bisa paparkan apa bisa dilakukan di pasaman versinya UIN secara umum dan khusus, selain itu juga tentu mana wilayah yang bisa di kembangkan, terang bupati.
Selain UIN dan pemerintah daerah, dukungan juga ada dari LKAAM dari MUI dan lembaga lain termasuk Kecamatan Nagari.
Selain itu juga adanya peningkatan pengembangan potensi unggulkan daerah ada sektor pariwisata, ada sektor perikanan ada sektor pertanian dalam arti luas, itu keunggulan pertama prioritas yang ada dikabupaten pasaman. misi besar itu menjadi ruang lingkup perhatian kita, sikap kita di kesempatan yang berbahagia ini.
Dengan kedatangan UIN tentu kami harap ini kita bisa tangani secara terpadu secara bersama sama, ada dari perguruan tinggi, dari LKAAM, dari MUI tentu pemerintah daerah siap memberikan fasilitasi, memberikan regulasi dan bahkan tentu memberdayakan dengan maksimal.
Dari 10 tersebut saya kira stresing pertama adalah Pasaman Berimtaq, bagaimana UIN infertensi turut berkontribusi terhadap mendorong percepatan pelaksanaan program prioritas Pasaman Berimtaq. sebagai gambaran sudah melakukan gerakan maghrib mengaji, gerakan tahfiz, ada pembinaan anak untuk bisa menghafal Al-quran melalui wadah MDA, pondok quran, pondok tahfiz. Partisipasi masyarakat termasuk juga pemerintah daerah, pemerintah nagari.
Kemudian ini tekait dengan pendidikan formal, SD SMP pembiasaan berimtaq disekolah, dah bahkan pendidik tahfiznya kita rekrut melalui dinas pendidikan, kita gaji gurunya 2,5 juta sebulan, yang lalu 24 orang kita tambah jumlahnya menjadi 62 orang. Itu didukung anggaran APBD bukan dana lain seperti Basnaz atau lain sebaginya. APBD ini bukti keseriusan kita komitmen kita untuk peningkatan sumberdaya manusia dan khususnya pembinaan anak-anak untuk bisa menghafal alquran, gerakan maghrib mengaji, gerakan tahfiz, gerakan subuh berjamaah kita buat satgas untuk OPD dan camat, unsur unsur masyarakat terlibat.
Surat edaran banyak termasuk surat edaran ketika azan berkumandang langsung mendatangi mesjid/mushola terdekat, hentikan kegiatan. Termasuk kegiatan kita ini kalau masuk waktu zuhur kita berhenti. Surat edaran tentang maghrib mengaji kita bikin, gerakan tahfiz kita bikin surat edaran tentang berimtaq di sekolah, kita bikin gerakan subuh berjamaah kita bikin surat edaran bahkan saya pimpin langsung, secara rutin setiap bulan turun ke mesjid-mesjid keliling kecamatan untuk safari subuh bersama dengan OPD-OPD. Camat juga begitu juga dilingkungan kecamatan kenagari-nagari bahkan kita harapkan nagari juga kejorong-jorong jadi serentak, berjenjang dan semua bisa bergerak bersama sama.
Untuk itu kita lakukan sumbang saran, masukan, model gerakan yang paling tepat untuk implementarsi pasaman berimtaq. Segera ini satu hal yang kita titipkan ke UIN, bagaimana model pasaman berimtaq dari sekian bentuk gerakan upayakan tadi apakah itu sudah memadai, atau ada model yang lain dan bagaimana bentuk evaluasinya dan seterusnya.
Alhamdulillah hasilnya kita sudah mewisuda 1500 orang anak anak Pasaman lebih kurang yang hafiz dan hafizah dari sini berawal dari proses seleksi di kecamatan-kecamatan kemudian muaranya dikabupaten lalu di wisuda ditingkat kabupaten, ini terkait soal Pasaman Berimtaq.
Kedua, Terkait soal Pasaman berbudaya juga tentu integrasi dengan Pasaman Berimtaq dan seterusnya, pembangunan manusia soal 4 pilar Pasaman Berimtaq, berbudaya, sehat dan cerdas. Begini, kita punya problem sosial yang saya kita sudah menyeluruh dimana – mana, pengaruh teknologi informasi dan budaya yang tergerus atas dampak dari arus globalisasi dan sebagainya. dalam hal ini bagaimana itu kita tangkal dengan baik, kalau kita hanya mengandalkan misalnya perspetif hukum mungkin kalau kita kaji hanya terbatas bisa menangkal itu, belum lagi tentang hal-hal yang lainya. Kita berterima kasih kepada aparat hukum yang sudah bekerja tentu ini membutuhkan langkah terobosan yang lebih besar, nyata dan ini bisa upayakan dari bawah.
Dalam ini kita meminta dukungan oleh MUI dan LKAAM dan OPD terkait segala dinas pemerintah daerah, maka kita harapkan dengan hadirnya UIN ini saya harap masing masing kecamatan minimal 1 nagari yang membuat perna tentang hal ini.
Saya kira itu gambaran yang di sampaikan itu pentingnya camat kita undang, persepsinya sama, sikapnya sama, pandangannya sama langsung action.
Point yang ke 3 adalah terkait tentang wisata religi dan icon utama kita adalah garis khatulistiwa ranah equator di bonjol lokasi wisata terpadu. Sudah jelas rencana induk dan spot pengembangan wisata di kawasan wisata bonjol. Tinggal pelaksanaanya termasuk UIN,UNAND UNES, Salah satu wisatanya edukasi astronomi selain ada musium dan lain-lain. Dengan UIN melakukan observasi, edukasi dan pemberdayaan ekonomi” tutur Sabar AS.
Untuk tahap awal ini, kepada tim tekhnis dari OPD terkait kiranya dapat menyusun kajian kerjasama dengan UIN Imam Bonjol, demikian juga halnya nagari dapat menunjuk satu daerah sebagai daerah binaan dan pilot projek penyusunan perna pekat yang akan dibimbing langsung oleh tim UIN Imam Bonjol, dan hal ini perlu komitmen bersama untuk melaksanakan seluruh bentuk kerjasama.
Sementara itu Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan kerjsama UIN Imam Bonjol Almuqaram M.Dison. mengatakan , UIN Imam bonjol sebagai Perguruan tinggi mempunyai tugas dan tanggung jawab akedemik dan pengabdian kepada masyarakat , dalam hal ini pihaknya telah mempunyai UPT All Center ( Unit pelaksana tekhnis ) yang menjadi call bisnisnya dalam pengembangan wisata halal.
Untuk itu sesuai dengan visi dan misi Pemerintah daerah Kabupaten Pasaman, konsep UIN sendiri adalah akan berkontribusi dalam pengembangan wisata halal yang akan dikembangkan, sesuai dengan kultural dan filosofi yang dimiliki daerah.
“Kita juga berharap, kegiatan wisata halal ini tidak hanya sebuah konseptual akan tetapi dapat dilaksanakan sebagai perilaku ditengah masyarakat dalam seluruh kegiatan ke Pariwisataan”, ungkap M.Dison. (Verdi)






