MINANGKABAUNEWS.COM,Pariaman – Kota Pariaman menjadi tuan rumah pelaksanaan pelatihan “desa wisata” dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI belalui bidang Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Pekanbaru.
Pelatihan dilaksanakan selama lima hari, sejak tanggal 17-21 November 2022 di Balairung rumah dinas Wako Pariaman, yang dibuka WaliKota Pariaman yang diwakilkan kepada Sekdako Yota Balad, dengan jumlah peserta 40 orang, yang berasal dari desa/kelurahan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), serta kepala desa dengan melibatkan pemandu wisata dari Balai pelatihan dan dinas pariwisata .
Yota Balad, dalam sambutannya, pelatihan Desa Wisata (Deswita) sangat bermanfaat bagi Kota Pariaman dan mempunyai arti penting bagi saudara-saudara peserta yang mengikutinya.
“ Untuk itu, atas nama Pemko Pariaman, saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Pekanbaru karena telah memilih Kota Pariaman sebagai program pelatihan ini dalam meningkatkan kapasitas daerah wisata Kota Pariaman sebagai daerah wisata dan tujuan wisata daerah, nasional dan internasional,” jelas Yota.
Dan yang paling penting, sambung Yota menambahkan, hal ini nantinta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dan daerah Kota Pariaman, dan menciptakan potensi-potensi lokasi wisata baru di Kota Pariaman.
“ Sekarang kita pelatihan Desa Wisata, yang disingkat Dewi/Deswita, nanti kita harapkan juga lahir lagi Dewa yang artinya Desa Wahana,” imbuh Yota.
Terkhusus kepada BadanUsahaMilik Desa (BUMDes) yang ada di Kota Pariaman agar bisa juga mengembangkan kawasan wisata dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, demi memperkuat ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif yang berbasis lokal.
“ Semoga nantinya para peserta mampu mengembangkan lagi objek-objek wisata yang ada di desa/kelurahan masing-masing, dan mengembangkan dalam tujuan peningkatan ekonomi,” tutupnya mengakhiri. (rel)