MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI – Edison Katik Basa, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bukittinggi pada hari ini melaksanakan reses perorangan, bertempat di ruang sidang DPRD setempat, Sabtu (15/7/2023).
Edison menyampaikan, dirinya sengaja memilih reses perorangan ini. Dan alhamdulillah dari awal berjalan lancar dan peserta resesnya juga sangat antusias menyampaikan aspirasinya sesuai kebutuhan di tempat mereka masing-masing.
“Ini tentunya nanti akan kita perjuangkan bersama Pemko Bukittinggi. Di antaranya yang menjadi catatan kami tadi yang disampaikan masyarakat adalah yang pertama hal yang baru terjadi yaitu tentang PPDB, mereka juga berharap, pemerintah bersama DPRD Bukittinggi bisa mencarikan solusi terhadap persoalan yang terjadi,” ujar Edison kepada sejumlah awak media.
Ia menjelaskan terkait persoalan Trantibum yang masih ditemukan di masyarakat untuk perlu ditertibkan. Seperti pengemis yang masih saja terjadi di Bukittinggi dan bahkan tadi masih ada masyarakat yang mengeluhkan ada permintaan parkir yang melebihi tarif yang ditetapkan oleh pemerintah kota.
“Ini ada beberapa persoalan yang perlu kita tuntaskan termasuk masyarakat yang berharap kepada pemerintah beserta DPRD untuk memberikan ruang dan kesempatan terhadap masyarakat Bukittinggi yang punya keahlian sementara mereka belum mendapatkan pekerjaan, karena setiap tahun Kota Bukittinggi banyak punya tamatan, baik tamatan SMK maupun tamatan Perguruan Tinggi,” ucap Edison.
Pihaknya berharap kepada peserta yang mengikuti reses tadi untuk saling bekerjasama membantu program pemerintah. Dan masyarakat diminta pro aktif menyampaikan hal-hal yang dirasa perlu untuk mendapatkan penanganan dan perhatian dari pemerintah kota.
“Melalui kerjasama ini diharapkan mampu mendorong semangat dari pada pemerintah daerah nantinya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di kota kita ini,” harap Edison.
Ia menambahkan dalam reses hari ini juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis bantuan melalui dana Pokir (Pokok Pikiran) kepada masyarakat Kota Bukittinggi yang bergerak di bidang UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
“Ya, Bantuan ini diberikan dalam bentuk barang. Barang tersebut disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, kalau mereka usaha jualan goreng, mereka minta kompor, minta kuali dan lain sebagainya, Namun, bagi mereka yang punya kedai dan lain-lainnya, mereka ada yang minta kulkas dan lain sebagainya,” imbuh Edison.
Ia sebut, bantuan ini diberikan kepada masyarakat Kota Bukittinggi, bukan hanya di Dapil (Daerah Pemilihan) Guguk Panjang saja, tapi juga termasuk di Dapil MKS (Mandiangin Koto Selayan) dan Dapil ABTB (Aur Birugo Tigo Baleh).
“Bantuan ini saya diberikan dengan pertimbangan, bahwa pasca pandemi covid-19, masyarakat kita ekonominya sangat terganggu, kita melihat program yang sangat prioritas saat ini adalah untuk mengangkat ekonomi masyarakat,” terang Edison.
Beberapa saat ke depan, saya juga akan dilaksanakan penyerahan pokir kepada masyarakat yang bergerak di bidang Koperasi. Jadi konsentrasi saya, bagaimana mengangkat perekonomian masyarakat pasca pandemi covid-19.
“Ya, mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat dan juga sebagai penopang ekonomi dalam keluarga nantinya,” harap Edison.
Kemudian saya juga melaksanakan pelatihan untuk ibu-ibu dasawisma dan ibu-ibu kader. “Kita berharap para wanita itu berperan mengangkat ekonomi di keluarga mereka masing-masing, bukan hanya bergantung kepada suami,” ulas Edison.
Pada kesempatan kali ini, saya juga mengadakan reses agak istimewa dibandingkan reses sebelumnya, dirinya bukan menghadirikan masyarakat dari Dapil Guguk Panjang saja, Namun, juga hadirkan masyarakat Kota Bukittinggi.
“Saya membuka diri untuk menyampaikan, bahwa saat ini saya berniat. Dan insyaallah akan mencoba berpartisipasi menjadi calon anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat Tahun 2024,” ungkap Edison.
Ia berharap, mudah-mudahan langkah ini mendapat suport dari masyarakat, sehingga saya dapat memberikan yang lebih baik dari yang telah pernah saya berikan kepada Kota Bukittinggi selama ini.
“Ini tentunya, ketika saya telah berada di DPRD Provinsi Sumatra Barat nantinya. Mungkin ada peluang-peluang yang selama ini belum bisa diakomodir oleh APBD Kota Bukittinggi sendiri,” tutup Edison..
Dihadiri oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di antaranya Kabag Kesra, Kabag Pemerintahan, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana.
Kemudian juga hadir lurah se Kota Bukittinggi, pengurus LPM se Kota Bukittinggi, termasuk pengurus LPM Kota dan Kecamatan, Ketua RW se-Kota Bukittinggi, kelompok Dasawisma dan beberapa tokoh masyarakat lainnya. (*)