MINANGKABAUNEWS.com, PARIAMAN – Wali Kota Pariaman Genius Umar menebar 1.150 benih Ikan Nila di kolam budidaya warga di Kelurahan Pondok Duo, belakang Masjid Darul Ma’arif atau yang lebih dikenal dengan Mesjid Tapi Aia, Kecamatan Pariaman Tengah, Minggu (8/10/2023) pagi.
Penebaran benih ikan ini, didampingi oleh Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman Anilta, Lurah Pondok Duo, Rinaldi, Ketua Mesjid Darul Ma’arif dan tokoh masyarakat serta masyarakat setempat.
“Hari ini, kita menebar 1.150 ekor benih ikan nila di kolam budidaya warga Kelurahan Pondok Duo ini, dimana lokasinya sangat dekat dengan pendestrian water front city yang ada di Kawasan batang air pampan, sehingga dapat sekaligus menunjang pariwisata,” kata Genius Umar.
Ia juga mengatakan kegiatan seperti ini telah sering dilakukan, dan baru kemaren, dirinya melepas 24 Ribu benih ikan di 3 (tiga) lokasi yeng berbeda, sehingga pemerataan penebaran bantuan benih ikan ini, dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Pariaman.
“Dengan adanya penebaran benih ikan ini, yang lokasinya berdekatan dengan Kawasan wisata, maka tujuan untuk pelestarian lingkungan dan pemanfaatan perairan umum sekaligus sebagai penunjang pariwisata, dapat kita lakukan sekaligus, tentunya perlu peran kita semua untuk menjaga kebersihan dan merawat benih ikan ini dengan baik,” jelasnya.
Genius menjelaskan dengan adanya pembenihan ikan, maka manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar, dengan hasil yang dapat dipanen dalam beberapa bulan kedepan, apalagi benih yang diberikan ini berasal dari UPT Balai Benih Ikan (BBI) dari DPPP yang merupaka APBD Kota Pariaman.
“Selama 5 tahun kepemimpinan kami, Pemko Pariaman telah banyak membuat kebijakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, mulai di bidang pendidikan, kesehatan UMKM dan juga pengentasan kemiskinan, dengan harapan, apa yang kita lakukan ini, dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga mereka menikmati berbagai bantuan, program dan fasilitasi untuk meningkatkan derajat kehidupan mereka,” tutupnya. (*).
