Geothermal Energi Terbarukan atau Potensi Kerusakan?

  • Whatsapp
foto Ilustrasi unit pembangunan geothermal

Opini – Pembangunan geothermal merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan. Namun, seperti halnya setiap jenis proyek pembangunan lainnya, pembangunan geothermal juga memiliki potensi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Oleh karena itu, menurut hemat penulis perlu dilakukan penilaian yang cermat sebelum melakukan pembangunan geothermal. Banyak kritik dari berbagai pihak terhadap pembangunan geothermal terkait dengan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh pembangunan dan operasinya. Baik itu berasal dari masyarakat, aktifis, ahli, lembaga swadaya masyarakat/ Non- Goverment Organization (NGO) yang fokus pada kelestarian alam, lingkungan hidup dn lainnya yang ada di Indonesia. Sehingga disimpulkan Pembangunan geothermal yang ada pasti berdampak terhadap lingkungan dan alam sekitarnya.

Read More

Meskipun geothermal dianggap sebagai energi bersih, tetapi pembangunan dan operasinya dapat menimbulkan dampak negatif seperti kerusakan habitat, polusi udara, polusi air, dan kerusakan tata guna lahan (Misra, 2019).

Selain itu, pembangunan geothermal juga memerlukan lahan yang cukup luas dan dapat mengancam kawasan hutan serta habitat satwa liar (Takano et al. 2020). Kritik lain terhadap pembangunan geothermal adalah terkait dengan hak masyarakat adat yang seringkali terabaikan.

Pembangunan geothermal dapat berdampak pada tanah dan wilayah adat yang dimiliki oleh masyarakat adat, sehingga dapat mengancam hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam (Perez et al, 2020).

Selain itu, masyarakat adat juga dapat mengalami dampak sosial dan ekonomi yang signifikan akibat pembangunan geothermal seperti hilangnya mata pencaharian dan perubahan pola hidup (Kusumaatmadja et al., 2018).

Sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan, pembangunan geothermal perlu dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan. Perlu dilakukan kajian mendalam terhadap dampak lingkungan dan sosial secara menyeluruh, serta melibatkan masyarakat lokal dan masyarakat adat dalam pengambilan keputusan (Perez et al. 2020).

Yang harus di ingat dan menjadi PR kita bersama, sangat perlukan inovasi dan teknologi untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial yang dihasilkan oleh pembangunan dan operasi geothermal yang jelas dan terukur, agar dampak dari keberadaan energi terbarukan ini dapat diminimalisir. (Takano et al., 2020).

Penulis : Septri Aizil, S.Pd
Adalah Mahasiswa S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Padang.

Referensi:
Kusumaatmadja, R., Siahaan, A., &Prasetya, G. (2018). Social impact assessment of geothermal development in Indonesia: a case study of Ulumbu geothermal project. Renewable Energy, 116, 26-33.Misra, A. (2019). Environmental impact of geothermal energy development: A critical review. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 115, 109385.Perez, M. P. R., Pijal, G. S., &Soriaga, A. D. (2020). A community-based social assessment of the potential impacts of geothermal development on the land rights and livelihood of indigenous peoples in the Philippines. Renewable Energy, 150, 919-930.Takano, S., Ohba, M., &Fujimitsu, Y. (2020). Geothermal energy and its environmental impacts. Environmental Research Letters, 15(6), 063005.

Related posts